kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Pintu Masuk Barang Impor Diusulkan ke Wilayah Timur, Apsyfi: Bisa Tekan Impor


Rabu, 31 Juli 2024 / 15:41 WIB
Pintu Masuk Barang Impor Diusulkan ke Wilayah Timur, Apsyfi: Bisa Tekan Impor
ILUSTRASI. Kementerian Perdagangan mengusulkan pintu masuk barang impor tujuh komoditas perhatian khusus dipindahkan ke wilayah timur.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan mengusulkan pintu masuk barang impor tujuh komoditas perhatian khusus dipindahkan ke wilayah timur. 

Adapun tujuh komoditas yang dimaksud yakni tekstil, keramik, alas kaki, pakaian jadi, kosmetika, elektronika dan pakaian jadi lainya. 

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Fimanet Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wiraswasta mendukung rencana pemerintah ini. Menurutnya pemindahan pintu masuk ke wilayah timur efektif untuk menekan impor termasuk yang ilegal. 

"Kalau dijalankan dengan benar pasti efektif turunkan impor baik yang legal maupun ilegal," jelasnya pada Kontan.co.id, Rabu (31/7). 

Baca Juga: APSyFI Sebut Pemerintah Harus Tanggung Jawab Atas Masalah Industri Teksti

Pemindahan ini juga dapat mempermudah pengawasan Bea Cukai. Sehingga jika ada barang impor yang masuk ke pelabuhan selain di wilayah timur dapat langsung ditindak. 

Selain itu, rencana ini baik untuk membuat harga impor bersaing dengan produk lokal yang selama ini terkena isu dumping.  

"Yang impor legal itu kan isunya banyak yang dumping, jadi kalau dipindah ke wilayah timur, akan menambah ongkos mereka," kata Redma. 

Sebelumnya, rencana pemindahan pelabuhan ke wilayah timur ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan didukung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Mendag Zulhas menekankan pemindahan pintu masuk ini untuk menekan impor ilegal tujuh komoditas yang jadi pengawasan satgas pengendalian impor ilegal. 

“Pelabuhan pintu masuk barang impor tidak hanya ada di Pulau Jawa, ada di Makassar, Bitung, hingga Sorong. Kami mengusulkan untuk dipindahkan ke bagian timur,” ujarnya di Kantornya, Jum'at (19/7). 

Sementara Agus menilai rencana memindahkan pintu masuknya impor akan menghasilkan efek berganda yang slaah satunya bisa meningkatkan dan menumbuhkan industri pelayaran nasional. 

“Kami berdua melihat nilai positifnya kita membentuk satu sentra kegiatan ekonomi baru nanti akan berkembang di mulai dari pelabuhan dan ke kota yang lebih maju. Salah satu bentuk efeknya dengan menetapkan policy itu kita menumbuhkan industri pelayaran nasional,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×