Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Group melalui PT Pertamina International Shipping (PIS) terus mempercepat transformasi bisnis maritim guna memperkuat rantai pasok energi nasional dan meningkatkan daya saing pelayaran Indonesia di pasar global.
Upaya ini menjadi salah satu fondasi strategis dalam mendorong efisiensi logistik dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
PIS saat ini mengoperasikan 108 kapal milik Pertamina, termasuk 84 kapal yang telah memenuhi standar inspeksi SIRE, serta menerapkan Tanker Management and Self Assessment (TMSA) untuk memenuhi standar keselamatan dan HSSE internasional.
Modernisasi armada ini ditujukan untuk meningkatkan keandalan distribusi energi sekaligus memperkokoh ketahanan energi nasional.
Baca Juga: Urgensi Roadmap Kebijakan ODOL dan Hambatan Sistem Logistik Nasional
Direktur Utama PIS, Surya Tri Harto, menegaskan bahwa transformasi maritim menjadi prioritas perusahaan.
“Peningkatan dan modernisasi armada distribusi serta logistik energi bertujuan memperkuat keandalan operasional dan daya saing armada Indonesia di kancah dunia,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (23/11/2025).
Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, PIS juga memperluas skala bisnis melalui ekspansi pasar internasional. Perusahaan kini mengoperasikan lebih dari 90 rute domestik dan 65 rute internasional, didukung tiga kantor strategis di luar negeri.
Hingga kuartal III/2025, PIS telah mengangkut energi setara 127,35 juta KL untuk pasar dalam dan luar negeri.
Kinerja tersebut ditopang berbagai inisiatif seperti pengembangan kapal dan terminal milik, diversifikasi jenis kargo, serta digitalisasi operasional untuk mendorong operational excellence.
Baca Juga: Konflik AS-Iran Ancam Rantai Pasok Global, ALFI Dorong Penguatan Logistik Nasional
Strategi ini membuka peluang pertumbuhan baru di sektor non-captive sekaligus memperluas penetrasi PIS di industri pelayaran global.
Surya menambahkan, seluruh langkah tersebut sejalan dengan agenda transformasi Pertamina Group. “Komitmen ini kami jalankan untuk mendukung ketahanan energi nasional dan membawa industri maritime logistics Indonesia naik kelas,” tegasnya.
Dukungan PIS terhadap efisiensi logistik nasional sejalan dengan pesan pemerintah mengenai pentingnya transformasi konektivitas Indonesia.
Saat membuka ALFI Convex 2025, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan bahwa sektor logistik berperan krusial dalam memperkuat daya saing nasional.
“Ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih kuat jika ditopang konektivitas yang berdaya saing. Tema transforming logistics, transforming Indonesia sangat relevan dengan arah pembangunan kita,” tutur AHY.
Baca Juga: Aturan Zero ODOL Akan Diatur dalam Rancangan Perpres Logistik Nasional
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan percepatan nyata untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Waktunya tinggal dua dekade. Kita harus melipatgandakan upaya, mendorong pertumbuhan hingga 8% dan meningkatkan GDP per kapita agar setara negara maju,” ujarnya.
Dengan langkah agresif PIS di sektor logistik energi, Pertamina dinilai menjadi salah satu aktor kunci dalam penguatan konektivitas maritim Indonesia, sekaligus pendorong efisiensi logistik nasional untuk mendukung pembangunan jangka panjang.
Selanjutnya: BTN Perluas Jaringan, Digital Store Hadir di Kampus Unesa
Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













