kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PKP2B Kideco Jaya Agung akan berakhir di 2023, begini perkembangan bisnisnya


Selasa, 26 Mei 2020 / 15:31 WIB
PKP2B Kideco Jaya Agung akan berakhir di 2023, begini perkembangan bisnisnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengesahan Revisi Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) akan membawa pengaruh besar bagi perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Salah satunya adalah PT Kideco Jaya Agung yang notabene adalah anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY).

Kideco Jaya Agung telah berdiri sejak tahun 1982 silam. Perusahaan ini memiliki konsensi tambang batubara seluas 47.500 hektar (Ha) yang terletak di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Mengutip data Ditjen Minerba Kementerian ESDM, 40% saham Kideco Jaya Agung dimiliki langsung oleh INDY. Emiten ini juga memiliki 51% saham Kideco Jaya Agung melalui PT Indika Inti Corpindo. Adapun 9% saham yang tersisa dimiliki oleh Samtan Co, Ltd asal Korea Selatan.

Baca Juga: Berisiko Melanggar Perjanjian Utang, Indika Energy (INDY) Minta Relaksasi ke Kreditur

Dalam berita sebelumnya, produksi batubara Kideco Jaya Agung telah mencapai 8,8 juta ton di kuartal I-2020 atau meningkat 6,02% (yoy) dibandingkan kuartal I-2019 sebesar 8,3 juta ton.

Meski belum merilis laporan keuangan kuartal I-2020, Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengaku, Kideco Jaya Agung berkontribusi sekitar 55% dari seluruh pendapatan INDY di kuartal pertama lalu.

“Tahun ini, Kideco fokus pada efisiensi biaya dan tetap berproduksi sesuai target,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (26/5).

Asal tahu saja, target produksi batubara Kideco Jaya Agung di tahun ini dipatok sebesar 29,65 juta ton.

Ricky melanjutkan, pihaknya juga memprioritaskan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam melakukan operasi tambang demi menjaga ketahanan energi nasional di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) catat kepemilikan saham di Nusantara Resources sebanyak 23,2%

Ia pun berharap revisi UU Minerba No. 4/2009 akan berdampak positif terhadap kepastian hukum dan investasi yang fundamental bagi Kideco Jaya Agung. Apalagi, kegiatan usaha pertambangan memiliki risiko tinggi dan diperlukan modal yang besar.

“Bagi kami, pengesahan ini juga memberi kepastian proses pengajuan perpanjangan kontrak tambang Kideco yang berlaku hingga 13 Maret 2023 sesuai dengan peraturan yang berlaku,” pungkas Ricky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×