Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Kebutuhan pupuk majemuk untuk tanaman kelapa sawit semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan ini, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan PTPN V untuk mendirikan pabrik pupuk NPK yang bernama PT Pupuk Agro Nusantara.
Direktur Utama PKT Hidayat Nyakman mengatakan pabrik pupuk NPK ini merupakan patungan antara BUMN pupuk dengan BUMN perkebunan. Pabrik pupuk NPK yang berlokasi di Medan, Sumatra Utara ini memiliki kapasitas 200.000 ton per tahun.
"Dari total kapasitas itu, nantinya sekitar 80% nya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi PTPN IV dan PTPN V," kata Hidayat saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pendirian pabrik pupuk NPK akhir pekan lalu. Sedangkan sisanya sekitar 20% akan dijual ke pasaran.
Ia menambahkan, total investasi yang digelontorkan untuk mendirikan pabrik pupuk ini sebesar US$ 50 juta. Investasi ini termasuk investasi lahan dan modal kerja. Rencananya, pabrik ini akan dibangun pada akhir tahun ini dengan rampung dalam waktu 1,5 tahun. Artinya, "Pertengahan tahun 2012 nanti diharapkan pabrik ini bisa mulai beroperasi," ungkap Hidayat.
Hidayat bilang pemilihan lokasi pabrik di Medan ini sejalan dengan strategi PKT untuk mengembangkan produk NPK dan memperluas pangsa pasar di sektor perkebunan, terutama di wilayah Sumatra Utara dan Riau. Selain itu, sinergi antara BUMN pupuk dan BUMN perkebunan ini diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. "PKT memiliki keahlian membuat pupuk. Sedangkan PTPN membutuhkan jaminan pasokan pupuk dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News