Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bekerja non stop 24 jam untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gorontalo sebelum Natal 2015.
PLTG ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo yang selama ini mengalami kekurangan pasokan daya (defisit). Pembangkit ini dibangun oleh PLN bersama mitra kerjanya PT PP (Persero) selaku kontraktor pelaksana pembangunan proyek PLTG berkekuatan 100 megawatt (MW).
PLTG Gorontalo ini telah selesai tahap uji mesin generator dan electrical. Saat ini tengah menyelesaikan pekerjaan di sisi transmisi, termasuk uji relay dan proteksi.
Diharapkan tahap pengujian ini bisa selesai pada Rabu (23/12). Dengan begitu, tahap pertama PLTG ini bisa beroperasi dengan kekuatan 50 MW. Serta sinkron dengan sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo.
"Kami optimis, setelah melalui kerja non stop tanpa mengenal kata libur, semua pekerja yang ada memiliki satu tekad yaitu menghadirkan listrik dengan segera sebagai kado natal dan menjadi salah satu jawaban untuk mengatasi kendala defisit listrik yang selama ini terjadi di Gorontalo dan Sulawesi Utara" ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara, Machnizon Masri dalam keterangan tertulisnya pada Senin (21/12).
Sementara, kapal pembangkit atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan berkapasitas 120 MW, telah berada di perairan utara pulau Sulawesi pada Senin (21/12) malam, setelah sempat mampir ke Balikpapan selama 1 hari. MVPP ini diperkirakan akan tiba di Amurang pada Rabu (23/12).
PLN juga telah berhasil menyelesaikan pembangunan 5 titik tower emergency untuk menyalurkan listrik yang dihasilkan dari kapal Zeynep Sultan ke switchyard yang ada di Amurang. Lalu selanjutnya akan dikirimkan ke sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui Gardu Induk Lopana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News