kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

PLN anggarkan Rp 2,5 miliar untuk kegiatan litbang


Selasa, 19 Oktober 2010 / 12:54 WIB
PLN anggarkan Rp 2,5 miliar untuk kegiatan litbang
ILUSTRASI. Scoopy Chicken


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. PT PLN (Persero) menganggarkan Rp 2,5 miliar per tahun untuk kegiatan penelitian dan pengembangan setiap tahunnya. Setiap karya cipta yang dihasilkan oleh karyawan dari seluruh wilayah operasi tersebut biasanya digunakan untuk keperluan kegiatan operasi perseroan.

Hadi Parmono, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan PLN menjelaskan dana untuk kegiatan tersebut sudah mulai dikucurkan perseroan sejak 1999 lalu. "Sampai saat ini sudah dihasilkan 1.457 karya inovasi dibidang manajemen, distribusi, transmisi dan pembangkit. Delapan diantaranya sudah memiliki hak paten dan dua sedang dalam proses mendapatkan hak paten," kata Hadi, Selasa (19/10).

Menurutnya, salah satu karya inovasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah robot Sewayang, yang digunakan PLN untuk membersihkan konduktor pada jaringan transmisi dan distribusi miliknya. Selain itu juga ada Robolay, robot pembersih sampah layang-layang yang menyangkut di kabel jaringan listrik.

"Dengan teknologi robot, pelanggan listrik jelas diuntungkan. Karena robot itu dikendalikan dengan remote control, sehingga tidak perlu dilakukan pemadaman untuk melakukan perawatan. Tadinya untuk memperbaiki kabel listrik yang bermasalah, kabel itu harus diturunkan dulu untuk diperbaiki. Sekarang tidak lagi," jelasnya.

Sementara Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata mengaku sangat menghargai upaya PLN mengedepankan teknologi untuk bisa menciptakan efisiensi di perusahaannya.

"Kementerian menyediakan insentif berupa dana riset yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum maupun perusahaan. Besarannya Rp 300 juta sampai Rp 500 juta per proyek. PLN bisa mengkolaborasikan kegiatan penelitian dan pengembangannya dengan insentif tersebut," kata Suharna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×