Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Mukhlis menyebut, saat ini bauran energi yang digunakan untuk membangkitkan listrik di Pulau Bangka masih didominasi oleh pembangkit listrik tenaga disel (PLTD), sehingga biaya pokok produksinya (BPP) masih sekitar Rp 2.600 per kWh.
"Namun, dengan kabel laut ini BPP bisa dihemat menjadi sekitar Rp 1.300 per kWh," ujar dia dalam siaran pers di situs PLN yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (11/3).
Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah mengapresiasi upaya PLN dalam membangun kabel laut yang menghubungkan Pulau Sumatra dengan Provinsi Kepulauan Babel. Ia pun mengajak investor untuk lebih gencar berbisnis di Pulau Bangka.
Baca Juga: Bangun PLTA Asahan 3, PLN bersiap tambah efisiensi dari energi hijau pada 2023
Ia menyatakan, tambahan suplai listrik dari kabel laut cukup untuk melistriki 200 unit hotel berbintang lima dengan kapasitas daya 2 MW, 800 smelter berdaya 555 kVA, hingga 1.600 tambak udang dengan daya 240 kVA.
"Kami mengundang para investor untuk berinvestasi karena listrik sudah sangat siap,” ungkap Fatah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News