Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memulai pembangunan kabel laut untuk menyambungkan sistem kelistrikan Sumatra dengan wilayah Bangka Belitung (Babel).
Kabel laut yang akan terbentang sepanjang 35,5 kilometer sirkuit (kms) ini ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2021 mendatang.
Saat ini, kabel berkapasitas 2x200 megawatt (MW) tersebut sedang dalam proses finalisasi perizinan dan pembebasan lahan.
Baca Juga: Tekan biaya produksi, Tol Listrik Sumatra PLN hemat Rp 163 miliar per bulan
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Babel Abdul Mukhlis mengatakan, keberadaan kabel laut akan membuat pasokan listrik di pulau Bangka meningkat dan menjadi lebih andal.
Saat ini, pasokan daya listrik di Pulau Bangka mencapai 186,3 MW dengan beban puncak sebesar 156,6 MW. Jika kabel laut ini selesai terpasang, maka Pulau Bangka akan mendapat tambahan suplai listrik hingga 400 MW.
Kehadiran kabel laut juga akan membuat biaya produksi listrik menjadi lebih efisien. Sebab, listrik dari pembangkit-pembangkit berbiaya murah yang ada di Sumatera dapat disalurkan ke Pulau Bangka.
Mukhlis menyebut, saat ini bauran energi yang digunakan untuk membangkitkan listrik di Pulau Bangka masih didominasi oleh pembangkit listrik tenaga disel (PLTD), sehingga biaya pokok produksinya (BPP) masih sekitar Rp 2.600 per kWh.
"Namun, dengan kabel laut ini BPP bisa dihemat menjadi sekitar Rp 1.300 per kWh," ujar dia dalam siaran pers di situs PLN yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (11/3).
Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah mengapresiasi upaya PLN dalam membangun kabel laut yang menghubungkan Pulau Sumatra dengan Provinsi Kepulauan Babel. Ia pun mengajak investor untuk lebih gencar berbisnis di Pulau Bangka.
Baca Juga: Bangun PLTA Asahan 3, PLN bersiap tambah efisiensi dari energi hijau pada 2023
Ia menyatakan, tambahan suplai listrik dari kabel laut cukup untuk melistriki 200 unit hotel berbintang lima dengan kapasitas daya 2 MW, 800 smelter berdaya 555 kVA, hingga 1.600 tambak udang dengan daya 240 kVA.
"Kami mengundang para investor untuk berinvestasi karena listrik sudah sangat siap,” ungkap Fatah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News