Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Untuk mengurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM). Di tahun 2015, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan membangun tiga Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berbahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) besar di Sei Gelam Jambi, Bangkanai Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Duri, Riau.
Rencananya, CNG Sei Gelam mampu menyimpan 3 MMSCFD gas ke dalam tabung CNG yang memiliki kapasitas 60 megawatt (MW). “Dengan kapasitas tersebut mampu menghemat BBM sekitar 60 kilo liter (kl) per hari,” kata Kepala Divisi Gas dan BBM PLN, Suryadi Mardjoeki kepada KONTAN, Senin (25/8).
Selain itu, untuk CNG Bangkanai, rencanyanya dapat menyimpan 5 MMSCFD gas ke tabung CNG. Suryadi memproyeksikan, CNG Bangkanai memiliki kapasitas 100 MW dan mampu menghemat sekitar 150 kl BBM per hari.
Kemudian, CNG Duri merupakan yang paling besar, diproyeksikan akan dikerjakan terlebih dahulu ketimbang yang lain. “Untuk CNG Duri sendiri dikerjakan lebih awal secara bertahap, dilihat dari beban puncak dengan penggunaan gas yang lebih tinggi,” terangnya.
CNG Duri mampu menyimpan sebanyak 20 MMSCFD gas. Artinya, kapasitas yang dimiliki senilai 400 MW dan mampu menghemat penggunaan BBM sekitar 600 kl per hari. “Ini dierjakan secara bertahap dengan 5 MMSCFD terlebih dahulu,” jelasnya.
Suryadi menjelaskan, CNG Duri ini akan terkoneksi langsung dari Bangkanai – Kalimantan Timur (Kaltim) – Kalimantan Selatan (Kalsel).
Untuk biaya pembangunan CNG Sei Gelam diprediksi Suryadi mencapai US$ 7 juta – US$ 8 juta. Sedangkan CNG Bangkanai mencapai US$ 15 juta. Kemudian, CNG Duri sekitar US 60 juta.
Ia menargetkan, dengan pembangunan CNG ini akan mengurangi penggunaan BBM di pulau-pulau sehingga target fuel mix sebesar 1% pada tahun 2017-2018 bisa terpenuhi.
“Persentase penggunaan BBM terus menurun. Pada tahun 2013 penggunaan BBM tinggal 12% setelah sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 15 % dan tahun 2012 penggunaan BBM sebesar 24,5%,” ucapnya.
CNG plant kata Suryadi, merupakan usaha PLN untuk melakukan efisiensi pemakaian gas dengan cara pemampatan atau kompresi gas pada saat kebutuhan pembangkitan rendah.
Ia menambahkan, Satu lagi proyek yang terbesar yaitu membawa gas dari Gresik ke Lombok. Diperkirakan, Maret 2015 akan beroperasi. “Saat ini sedang proses pembuatan kapal. Sebesar 20 MMSCF,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News