Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PT Tjiwi Kimia di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (8/6).
Dengan adanya perjanjian ini, PLN dan Tjiwi Kimia sepakat atas pasokan listrik tambahan dari PLN kepada Tjiwi Kimia atas penonaktifan operasional captive power (pembangkit mandiri) sebesar 1 x 30 MW, dengan pemberian insentif tarif yang memadai.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini berujar, kerja sama ini saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi PLN sendiri, kerja sama insentif captive dapat meningkatkan produktivitas sistem kelistrikan PLN.
"PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan listrik, memberikan pelayanan terbaik dan menjadi motor penggerak kegiatan ekonomi. Hal ini selaras dengan agenda transformasi yaitu mengubah PLN menjadi demand driven organization," tutur Zulkifli dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (8/6).
Baca Juga: Kementerian ESDM targetkan peningkatan porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT)
Lebih lanjut Zulkifli menuturkan, PLN meyakini bahwa kondisi pasokan listrik yang cukup merupakan motor untuk menggerakkan roda perekonomian.
Oleh karenanya, PLN berupaya menjadikan surplus listrik menjadi solusi energi yang terbaik bagi pelanggan khususnya segmen Industri dan Bisnis melalui inovasi layanan PLN.
Salah satu solusi energi yang PLN hadirkan bagi pelanggan Industri di antaranya ialah penyediaan insentif memadai melalui Layanan Insentif Tarif Progresive Captive Power Acquisition.
Melalui layanan ini, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN bakal mendapatkan insentif tarif listrik sekaligus keandalan pasokan listrik secara penuh dari PLN.
“Kami terus perkuat sistem agar mampu memperluas dukungan kepada industri, kawasan, sentra perekonomian maupun UMKM agar sama-sama dapat tumbuh bersama dan produktif bersama membangun bangsa,” papar Zulkifli.
Direktur Utama Tjiwi Kimia, Suhendra Wiriadinata mengatakan, program inovasi dari PLN merupakan salah satu wujud sinergi nyata antara PLN dengan industri bubur kertas dan kertas dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri pasca pandemi.
"Melalui kerja sama ini, kiranya dapat menjadi langkah awal upaya bersama yang akan memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak. Tak hanya di Tjiwi, program serupa bisa kita coba replikasi di Indah Kiat di Perawang – Riau, Pindo Deli 1-2-3 dan rencana pabrik Pindo Deli ke-4 di Karawang – Jabar, maupun di Pabrik-pabrik kami lainnya," ujar Suhendra.
Baca Juga: PLN bangun Teaching Studio senilai Rp 770 Juta di Unpad
Turut hadir dalam acara penandatanganan, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ditjen Gatrik Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari berharap program inovasi layanan dari PLN dapat memberikan manfaat bagi pelanggan dan juga PLN.
“Bagi pelanggan ini bisa menghemat biaya produksi, serta sebagai langkah mengurangi emisi karbon. Pelanggan juga menjadi lebih fokus untuk mengelola bisnisnya. Kami berharap kerja sama ini dapat membuat Tjiwi Kimia dapat lebih kompetitif baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Ida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News