kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN Disjaya khawatir jika ada hari libur, pendapatan bisa terpangkas 40%


Senin, 27 Mei 2019 / 15:21 WIB
PLN Disjaya khawatir jika ada hari libur, pendapatan bisa terpangkas 40%


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PLN Disjaya menyatakan bahwa hari libur akan menurunkan pendapatan hingga 40%. Selain itu juga secara otomatis pasokan listrik yang disuplai juga menurun mencapai 30%-50% dari beban puncak 5.100 MW menjadi sekitar 2.600 MW.

General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Asaad mengungkapkan, memasuki hari libur Idul Fitri, PLN Disjaya akan mengalami penurunan beban listrik hingga 30%-50%.

"Pendapatan akan tergerus juga 30%-40%, biasanya kami dapat Rp 4 triliun per bulan," ungkap dia, akhir pekan lalu.

Dia menyatakan, saat ini beban puncak listrik di DKI Jakarta berada pada pukul 14.00 WIB dengan total mencapai 5.100 MW. Adapun pelanggan listrik di DKI Jakarta didominasi oleh rumah tangga 70% dan pelanggan bisnis hanya 30%.

"Perkantoran, apartemen, dan industri itu memang 30% tetapi pemakaian listriknya hingga 70% dari total 5.100 MW, kira-kira ada 800 pelanggan bisnis kami," imbuh dia.

Ikhsan mengatakan, makanya ketika ada hari libur beban listrik DKI Jakarta langsung turun drastis mencapai 2.600 MW yang juga bisa menurunkan pendapatan PLN secara otomatis. Saat ini kelistrikan di DKI Jakarta disuplai di enam sub sistem dengan pembangkit besar.

"Tapi kami memakainya pembangkit murah, di Lontar dan Suralaya, kalau di Muara Karang dan Priok pakai gas," ungkap dia.

Dia juga menjelaskan, pihaknya juga menghindari pemeliharaan pembangkit saat periode siaga seperti saat Lebaran dan Pemilu 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×