Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan sektor ketenagalistrikan seiring dengan era digitalisasi sudah berlangsung di Indonesia. Hal sederhana yang bisa langsung terlihat yakni pola pembayaran tarif tenaga listrik oleh masyarakat. Mekanisme pembayaran itu saat ini bisa dilakukan dengan beragam cara baik melalui ponsel, ATM maupun outlet-outlet lainnya.
Direktur Bisnis PLN Regional Jawa bagian Timur, Nusa Tenggara dan Bali Djoko R. Abumanan mengatakan, terjadi perubahan signifikan di era digitalisasi dalam sistem pembayaran tagihan listrik. Dia menceritakan, dulu pembayaran dilakukan di tempat yang sudah ditentukan melalui Inkaso atau Koperasi Unit Desa (KUD).
"Sejak 2006 digitalisasi sudah masuk sehingga bayar bisa di mana saja dan dari mana saja," kata Djoko dalam acara seminar nasional ketenagalistrikan di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (8/2).
Djoko menuturkan, perubahan pola pembayaran itu membuat perusahaan bisa mengetahui jumlah uang yang masuk secara riil. Begitu pula dengan jumlah pelanggan yang menunggak atau belum bayar. Berbeda ketika sebelumnya lantaran masih menggunakan data manual dengan risiko hilang di tengah jalan.
"Sekarang saat tutup buku 31 Desember pukul 00.00, langsung tahu jumlah uang di seluruh Indonesia," tuturnya.
Dikatakannya era digitalisasi pun sudah merambah pada sektor informasi. Masyarakat bisa mengakses itu melalui banyak cara misalkan telepon ke pusat layanan (call centre) 123 maupun ke aplikasi PLN Mobile di ponsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News