Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mengoperasikan Gardu Induk (GI) Wayame yang berkapasitas 2x30 Mega Volt Ampere (MVA). Beroperasinya GI Wayame akan meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik di kawasan Ambon.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Romantika Dwi Juni Putra mengatakan, GI Wayame menyuplai 4 Feeder utama secara berkelanjutan dengan total beban mencapai 8 megawatt (MW) atau 12% dari total beban puncak Sistem Ambon.
Baca Juga: Kementerian ESDM dan PLN resmikan sejumlah proyek kelistrikan
GI Wayame sendiri mendapatkan suplai tenaga listrik dari GI Passo melalui jaringan transmisi 150 kV sepanjang 27,75 kilometer sirkuit (kms) dengan jumlah tower 42 unit.
Romantika menambahkan, dengan beroperasinya GI Wayame, maka kualitas tegangan tenaga listrik yang dikirim ke pelanggan dapat ditingkatkan. Ini mengingat jarak pembangkit cukup jauh sehingga dibutuhkan gardu induk untuk menjaga kualitas tegangan yang dikirimkan ke pelanggan.
“Proses manuver beban semakin mudah dikarenakan adanya penambahan gardu induk yang berfungsi sebagai feeder utama untuk menyalurkan beban ke pelanggan,” ungkap Romantika dalam siaran pers di situs PLN, Sabtu (18/7).
Baca Juga: PLN alirkan listrik untuk 900 warga di 4 desa NTT
Di samping itu, keberadaan GI Wayame dapat mengurangi potensi beban berlebih atau overload pada trafo GI Passo dalam menyuplai listrik ke daerah Wayame, Laha, sampai dengan Desa Alang.
Seiring beroperasinya GI Wayame, kini terdapat lima gardu induk yang beroperasi di Ambon yaitu GI Sirimau, GI Passo, GI Passo, GI Wayame, dan GI PLTMG Ambon Peaker.
Selain mengoperasikan GI Wayame, PLN juga berhasil memberikan tegangan pertama atau energize pada diameter 5 dan 6 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kiloVolt (kV) Mandirancan Extension yang berlokasi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
GITET 500 kV Mandirancan Extension merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berperan penting dalam menyalurkan daya listrik dari arah PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang ke arah Indramayu dan Bandung Selatan, termasuk Ujungberung. Kehadiran GITET tersebut diharapkan dapat meningkatkan keandalan listrik di sistem Jawa Bali.
Baca Juga: Pasokan air Palyja di wilayah Jakarta Barat terganggu, ini area yang terdampak
“Kami bersyukur melalui sinergi rekan-rekan UIP JBT II khususnya UPP JJBT 2, diameter 5 dan 6 GITET dapat selesai tepat waktu dan sudah berhasil dialiri listrik,” ucap General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (JBT) II Eko Priyantono Aviantoro.
Sebelumnya diameter 3 dan 4 GITET 500 kV Mandirancan telah berhasil dilakukan energize oleh PLN pada bulan Mei lalu.
Eko menambahkan, selama proses pengerjaan proyek ini, PLN selalu memperhatikan protokol kesehatan di lingkungan proyek dengan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum bekerja, penyediaan alat pelindung diri, masker, hand sanitizer atau tempat cuci tangan, serta menyemprotkan disinfektan di lokasi kerja, kendaraan, dan peralatan kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News