kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN masih cari formula untuk atasi kenaikan harga minyak mentah


Selasa, 09 Oktober 2018 / 06:20 WIB
PLN masih cari formula untuk atasi kenaikan harga minyak mentah


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah masih menunjukkan tren yang meningkat. September lalu, rata-rata Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 74,88 per barel. Sementara, pada Agustus lalu harga rata-ratanya berkisar US$ 69,36 per barel.

Kepala Divisi Pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Chairani Rachmatullah mengakui, adanya kenaikan harga minyak mentah ini tentu berdampak pada PLN. Apalagi, PLN masih mengonsumsi BBM sekitar 3,5 juta kiloliter per tahunnya.

"Tentu ini menyebabkan kenaikan biaya BBM. Harga LNG juga menggunakan formula oil price linked. Jadi pasti berpengaruh," tutur Chairani kepada Kontan.co.id, Senin (8/10).

Chairani menjelaskan, setiap kenaikan harga minyak US$ 1 per barel, maka akan menyebabkan penambahan biaya operasi Rp 100 miliar.

Namun, dia pun menambahkan, pengaruh kenaikan harga minyak mentah ini belum terlalu besar kepada PLN. "Pengaruhnya tidak sebesar batubara. Kami sekarang tidak terlalu banyak menggunakan minyak, dulu masih sebesar 11 juta kiloliter," tutur Chairani.

Meski begitu, Chairani pun mengatakan pihaknya masih mendiskusikan formula yang tepat untuk mengatasi kenaikan harga minyak mentah ini.

Menurutnya, pihaknya masih baru memulai simulasi pada keputusan-keputusan yang akan diambil.

"Kami masih menghitung mana yang terbaik. Apakah formulanya seperti batubara, dimana dipatok harga ICPnya atau formula mana yang paling cocok. Masih kami bicarakan internal, setelah itu nanti dibahas di BOD," jelas Chairani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×