Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 489,72 kilowatt peak (kwp) di 35 lokasi gedung kantor milik PLN UID Bali, dan 1 gedung milik PT Indonesia Power.
Agenda ini disampaikan oleh General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana dalam acara penandatanganan kontrak kerja sama antara PLN dan PT PJB tentang pemasangan photovoltaic (PV) rooftop, di kantor PLN UID Bali beberapa waktu lalu.
“Saat ini energi baru terbarukan menjadi perhatian banyak pihak, oleh karenanya menjadi tugas kita bersama untuk mewujudkan komitmen PLN dalam mengawal transformasi green, salah satunya dengan memastikan PLTS atap dapat segera rampung di bulan Agustus,” ujar Udayana sebagaimana dikutip dari siaran pers.
Menurut Udayana, pembangunan PLTS atap ini merupakan bentuk dukungan PLN bagi penyelenggaraan Presidensi G20 mendatang yang mengusung isu transisi energi sebagai salah satu sektor prioritas. Rencananya, pemasangan PLTS atap ini juga akan menjadi Showcase saat penyelenggaraan Presidensi G20 nanti.
Baca Juga: PLTGU Riau Resmi Beroperasi, GE Siap Dorong Teknologi Gas
Sambil jalan, PLN juga mengawal pembangunan PLTS Hybrid di Nusa Penida yang tengah berjalan. PLTS tersebut dimaksudkan untuk menyumbangkan pasokan listrik sebesar 3,5 megawatt (MW) sebagai langkah antisipatif adanya lonjakan kebutuhan listrik saat Presidensi G20 berlangsung.
Udayana memastikan, upaya PLN dalam mempercepat transisi energi bersih ini pun sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali No 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih yang harus didukung dan direalisasikan dengan komitmen bersama PLN dan anak perusahaan.
Sementara itu, Kepala Divisi Niaga PT PJB, Retno Handayani menegaskan bakal memenuhi target yang diamanahkan PLN untuk merampungkan pekerjaan sesuai target bahkan lebih cepat.
“Minggu depan kami rencanakan material akan segera tiba, dan pekerjaan secara bertahap dapat dimulai, untuk itu kami mohon dukungan dari PLN agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan mampu diselesaikan lebih cepat dari target yang ditetapkan,” kata Retno.
Harapan Retno, sinergi PLN dan PT PJB dapat tetap berjalan baik untuk mewujudkan transisi energi yakni mengedepankan pembangunan pembangkit-pembangkit berbasis EBT ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News