Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Mengenai pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), pada tahun ini PLN GG berencana untuk melaksanakan operasi dan pemeliharaan untuk tiga PLTP.
Yakni PLTP Lahendong berkapasitas 4 x 20 Megawatt (MW), PLTP Ulumbu (4 x 2,5 MW) dan PLTP Mataloko (1 x 2,5 MW).
Selain itu, PLN GG juga melakukan joint study bersama PGE dan Geo Dipa untuk mengembangkan PLTP Binary dengan total kapasitas 30 MW pada lokasi-lokasi PLTP eksisting yang berada di Lahendong, Ulubelu dan Dieng, serta eksplorasi di area Candradimuka.
Mengenai pembentukan holding panas bumi BUMN, Manager Government and Public Relation PGE Sentot Yulianugroho belum bisa memberikan komentar mengenai rencana tersebut.
Baca Juga: Wamen BUMN Pahala: Holding Geothermal diisi PGE, Geo Dipa, dan PLN Geothermal
Yang pasti, Sentot mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan kerjasama dalam pengembangan panas bumi, baik bersama BUMN maupun pihak swasta.
Selain dengan PLN GG, saat ini PGE juga sedang melakukan joint study dengan Medco Power yang dilakukan secara terpisah untuk mengembangkan wilayah kerja PGE, wilayah kerja PLN, maupun wilayah kerja Medco.
"(Joint study) sejak akhir tahun 2020. Kelanjutan kerjasamanya akan menunggu hasil joint study dan persetujuan masing-masing korporasi," ungkap Sentot.