Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Sebelumnya, Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury mengonfirmasi pembentukan holding BUMN panas bumi tersebut. Rencananya holding tersebut akan diisi oleh tiga perusahaan plat merah yang selama ini menggarap bidang pengembangan dan pengoperasian panas bumi.
Ketiganya adalah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan PT PLN Geothermal. "Kami memang memiliki rencana untuk menggabungkan aset geothermal dari ketiganya. Institusi gabungan nanti akan dimiliki bersama Pertamina, PLN dan pemerintah sehingga bisa diperoleh sinergi yang optimal," kata Pahala saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (19/2).
Dengan begitu, akan ada integrasi dari keunggulan pengembangan (drilling), transmisi energi ke pengguna, maupun dari sisi pendanaan. Lebih lanjut, Pahala mengklaim bahwa holding ini akan menjadi perusahaan dengan kepemilikan kapasitas PLTP terbesar di dunia.
Baca Juga: Bakal jadi terbesar di dunia, Holding BUMN panas bumi ditargetkan terbentuk tahun ini
"Gabungan perusahaan geothermal akan menjadi terbesar di dunia dalam installed capacity pembangkit geothermal. Ini merupakan inisiatif pengembangan baru dan terbarukan," sambung Pahala.
Sayangnya, dia belum membeberkan tahapan yang sedang berjalan dalam pembentukan holding tersebut. Pahala pun masih enggan membuka siapa induk usaha holding panas bumi BUMN ini.
Yang pasti, pembahasan terkait pembentukan holding ditarget rampung tahun ini. "Iya, 2021," sebut Pahala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News