kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.399   -36,00   -0,22%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

PLN sediakan lahan untuk rumah susun


Kamis, 08 November 2012 / 13:29 WIB
PLN sediakan lahan untuk rumah susun
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). IHSG hari ini masih dipengaruhi sentimen tapering, analis beri rekomendasi saham. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menyediakan lahan untuk pembangunan rumah sejahtera susun atau rusunami bagi karyawan PLN dan masyarakat berpenghasilan menengah bawah.  Hal tersebut dituangkan dalam perjanjian kerjasama Direktur Utama PT PLN Persero Nur Pamudji dengan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, di Jakarta, Kamis (8/11).

"Buat kami, ini terobosan setelah lima tahun mempersiapkannya. Peruntukan rusunami tidak dibatasi untuk karyawan PLN tetapi juga untuk masyarakat umum karena mereka perlu mendapatkan hunian layak," ujar Nur Pamudji.

Proyek rusunami tahap pertama akan difokuskan di Jakarta, dengan lahan seluas 5.000 meter persegi (m2) yang berlokasi di Karet, Sudirman, Jakarta Pusat. Proses konstruksi bangunan akan dimulai tahun 2013, dengan luas satuan rumah susun maksimal 36 meter persegi.     

Djan Faridz mengemukakan, pembangunan rusunami di lahan PT PLN akan dilaksanakan oleh pengembang yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI). Pada lahan seluas 5.000 m2 itu, bisa dibangun tiga menara, masing-masing setinggi 24 lantai atau 240 unit di tiap menara. (Brigita Maria Lukita/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×