kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN siap tanggung biaya ganti MCB


Jumat, 17 November 2017 / 06:30 WIB
PLN siap tanggung biaya ganti MCB


Reporter: Febrina Ratna Iskana, Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melanjutkan program penyederhanaan golongan listrik. Nantinya pemakai 1.300 VA akan bisa menikmati sampai 5.500 VA. Program yang penuh pro dan kontra ini akan dijalankan di Pulau Jawa terlebih dahulu.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyatakan, rencananya program tersebut akan dilakukan di seluruh Indonesia. "Tahap pertama, kami lakukan dulu di Jawa," ungkap dia dalam konfrensi pers, Kamis (16/11). Payung hukum program penyederhanaan ini akan dituangkan dalam peraturan Menteri ESDM.

Biaya-biaya yang akan keluar atas penyederhanaan ini akan dibahas secara detail. Namun yang baru terlihat adalah pergantian miniature circuit breaker (MCB) dan ongkos jasa pergantian di setiap rumah.

Menurutnya, biaya penambahan daya tersebut kecil bagi PLN. "Enggak begitu besar hanya ganti MCB saja. Ya, Rp 1 triliun itu kecil kalau dibandingkan Rp 300 triliun pendapatan PLN," kata Sofyan.

Dengan begitu, Sofyan juga menjelaskan, kinerja keuangan PLN tidak akan terganggu dengan biaya tambah daya tersebut. Justru penambahan daya nantinya berpotensi meningkatkan pendapatan PLN. "Bagus juga kalau nambah pemakaian listrik dua kali lipat, saya terima kasih. Kalau AC satu jadi dua, ya terima kasih," tuturnya.

Dia menyatakan, ada sekitar 13 juta pelanggan yang akan mengalami penyederhanaan golongan listrik dan itu berlaku untuk rumah tangga (R1). "Yang 1.300 VA sampai 4.400 VA. kalau nambah pemakaian, PLN untung. Iya dong. Oktober sekarang penambahan konsumsi listrik 6%," jalasnya.

Dia bilang, jika ada keuntungan dari bertambahnya konsumsi listrik itu semata-mata untuk listrik desa. "Satu rumah di NTT dan Liran itu, Rp 150 juta. Ongkosnya mahal. Itu dana PLN," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×