kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN terus edukasi keselamatan masyarakat terkait peralatan dan instalasi listrik


Rabu, 25 September 2019 / 06:56 WIB
PLN terus edukasi keselamatan masyarakat terkait peralatan dan instalasi listrik
ILUSTRASI. Perawatan Instalasi Listrik


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Terakhir, Anton memaparkan  PLN akan menyarankan masyarakat yang memiliki pohon besar dan tinggi di bawah jaringan Sutet untuk menggantinya dengan tanaman lain yang juga bernilai tinggi seperti palawija atau jamu-jamuan. 

“Jadi nanti harapannya setelah pohon tinggi di bawah Sutet dipotong, sehingga kita upayakan mengganti pohonnya. Kalau pohon kayu sekadar dipangkas saja, maka akan tumbuh lagi. Kalau seperti itu terus kapan selesainya, masalah nanti akan terus berulang. Jadi kita mengganti dengan tanaman lain yang bernilai ekonomis tapi tidak merugikan, seperti palawija,” tegas Anton.

Baca Juga: Makin Ekspansif, Emiten Kabel Sudah Serap 50% Lebih Belanja Modal
 
Musibah Terkait Listrik
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Ahli K3 Konstruksi Indonesia, Lazuardi Nurdin memaparkan, musibah terkait listrik PLN dapat berasal dari berbagai kondisi. Misalnya kebakaran,  biasanya bersumber dari korsleting listrik (hubungan arus pendek). 

“Karena itu sangat penting untuk memperhatikan ketepatan instalasi listrik dan standard produknya saat membangun rumah. Misalnya jenis standard kabel dan ukuran kabelnya apakah sudah benar, dan cukup besar. Semua itu harus diperiksa secara berkala. Jadi selama semua sudah benar, kecil kemungkinan terjadi musibah,” jelas Lazuardi.

Adapun untuk menghindari terjadinya musibah korsleting maupun tersetrum baik di rumah maupun di luar ruang, maka pemasang instalasi listrik, harus dilakukan oleh perusahaan yang berizin resmi untuk memasang instalasi listrik. Dengan begitu perusahaan tersebut memiliki orang-orang yang kompeten dalam instalasi listrik. “PLN sendiri juga sudah ada aturan yang memasang listrik harus orang yang punya kompetensi, ditunjukkan dengan sertifikat seperti itu (Sertifikat Laik Operasi),” urai Lazuardi.  

Untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya listrik di rumah dan sekitarnya, maka edukasi termudah dan paling murah adalah membagi selebaran ke setiap rumah, terkait cara-cara pengamanan listrik dan menjaga keselamatan diri. 

“Nah itu kan setiap bulan ada pengecekan. Jadi pasang saja leaflet-leaflet untuk mengedukasi anggota keluarga. Terkait keselamatan pemasangan listrik di rumah, kondisi bahaya listrik di luar rumah, bahaya sutet, main layangan, dan banyak hal lainnya. Hal-hal seperti itu yang harus diedukasi, bagus buat pengingat warga,” papar Lazuardi.

Baca Juga: Menilik rencana emiten kabel di sisa tahun ini

Terkait pemuatan aturan instalasi listrik yang benar sebagai prasyarat terbitnya IMB tidak masalah untuk dilakukan. Hanya saja persoalannya, kerap kali musibah terjadi pada rumah yang sudah lama dibangun, bukan pada rumah yang baru dibangun. Artinya, pada rumah baru instalasi listrik seringnya sudah tepat. 

Terlebih saat memasang listrik di rumah baru, ada petugas PLN juga yang memeriksa. Namun masalah baru timbul setelah bertahun-tahun kemudian, ketika pemilik rumah melakukan penambahan sendiri instalasi listrik menggunakan peralatan dan cara pasang yang tidak standard, maka sesudah itulah biasanya terjadi musibah. 

“Nah di titik itulah edukasi harus terus dibangun, agar jangan sembarangan dalam menambah instalasi listrik. Ada aturan dan cara yang aman yang harus dipatuhi dalam menambah instalasi listrik agar aman, PLN harus terus memberikan edukasi itu kepada masyarakat agar keamanan dan keselamatan terjamin,” terang Lazuardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×