kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.154   58,92   0,83%
  • KOMPAS100 1.042   11,92   1,16%
  • LQ45 813   10,57   1,32%
  • ISSI 224   1,04   0,47%
  • IDX30 425   5,23   1,25%
  • IDXHIDIV20 505   3,59   0,72%
  • IDX80 117   1,40   1,21%
  • IDXV30 119   0,23   0,19%
  • IDXQ30 139   1,61   1,17%

PLTN Masuk dalam RUKN Hingga 2060, Ini Kapasitas yang Direncanakan


Selasa, 25 Maret 2025 / 18:53 WIB
PLTN Masuk dalam RUKN Hingga 2060, Ini Kapasitas yang Direncanakan
ILUSTRASI. Peneliti mengoperasikan reaktor pengolah campuran logam tanah jarang di Laboratorium pengolahan logam tanah jarang, Gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta, Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/1). BATAN Yogyakarta menguji kesiapan Thorium hasil pengolahan limbah penambangan timah sebagai sumber energi alternatif untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pd/17.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memasukkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dalam pembaruan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) hingga 2060.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 85.K/TL.01/MEM.L/2025 yang ditandatangani oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Regulasi ini menetapkan sistem perencanaan ketenagalistrikan nasional hingga tahun 2060.

Dalam RUKN terbaru, total produksi listrik pada 2060 diproyeksikan mencapai 1.947 terawatt hour (TWh), dengan dominasi energi baru dan terbarukan (EBT) seperti tenaga air, nuklir, angin, surya, arus laut, bioenergi, panas bumi, amonia (NH3), dan hidrogen hijau (H2).

Baca Juga: Ini Daftar 29 Lokasi Potensial untuk PLTN di Indonesia

Energi terbarukan akan menyumbang 73,6% dari total produksi listrik pada 2060, sementara energi fosil diperkirakan berkontribusi sebesar 26,4%.

Kontribusi PLTN dan Sumber Energi Lain

Secara rinci, produksi listrik dari energi baru meliputi:

PLTU berbasis amonia (NH3): 61 TWh (3,1%)

PLTG/PLTGU/PLTMG/PLTMGU berbasis hidrogen: 126 TWh (6,5%)

PLTN: 276 TWh (14,2%)

Waste heat recovery: 6 TWh (0,3%)

Sementara itu, produksi listrik dari energi terbarukan variabel (Variable Renewable Energy/VRE) mencakup:

PLTS: 165 TWh (8,4%)

PLTB: 235 TWh (12,1%)

PLTAL: 4 TWh (0,2%)

Adapun energi terbarukan yang masuk dalam kategori Society of Renewable Energy (SRE) terdiri dari:

PLTA: 310 TWh (15,9%)

PLTP: 178 TWh (9,2%)

PLTBio: 72 TWh (3,7%)

Sedangkan produksi listrik dari energi fosil meliputi:

PLTU Cfbio + CCS: 349 TWh (17,9%)

PLTG/PLTGU/PLTMG/PLTMGU + CCS: 161 TWh (8,3%)

PLTG/PLTGU/PLTMG/PLTMGU tanpa CCS: 4 TWh (0,2%)

Baca Juga: Kementerian ESDM Ungkap Banyak Negara Kepincut Investasi PLTN di Indonesia

Selanjutnya: Begini Strategi Mandala Finance Hadapi Lonjakan Kredit Jelang Lebaran

Menarik Dibaca: Tes Kesehatan Otak Mudah dengan Aplikasi BrainEye

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×