Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Angkasa Pura II (AP II) akan merevitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta. Untuk merevitalisasi kedua terminal tersebut, perseroan ini telah menyiapkan sekitar Rp 1,6 triliun untuk setiap terminal. Jadi, total jenderal, Angkasa Pura II harus merobek kocek sekitar Rp 3,2 triliun.
Yado Yarismano, Manajer Public Relations PT Angkasa Pura II, mengatakan, revitalisasi terminal akan dilakukan secara bertahap. Pembenahan Terminal 1 dimulai dari Terminal 1 C yang saat ini masih dalam tahap detail engineering design (DED). "Kalau Terminal 2 akan dimulai dengan Terminal 2F dan sekarang sudah dalam proses procurement," terang Yado kepada KONTAN, Jumat (8/9).
Sayang, Yado belum mau memberikan jadwal pasti dari revitalisasi kedua terminal tersebut karena masih dalam tahap pengadaan barang (procurement). Adapun revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 dilakukan setelah Terminal 3 sudah beroperasi secara penuh. "Jadi masih belum tahu timeline-nya," terang Yado.
Sekadar informasi, trafik penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta selama enam bulan pertama tahun 2017 mencapai 29,83 juta penumpang atau naik sekitar 7,4% dibandingkan enam bulan pertama 2016 yang sebanyak 27,78 juta penumpang.
Menurut Yado, kapasitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan naik dan sanggup menampung 60 juta penumpang per tahun jika Terminal 3 sudah beroperasi secara penuh dan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 sudah tuntas, Tak cukup sampai di situ, Angkasa Pura II berencana menambah terminal baru, yakni Terminal 4.
Desain perencanaan Terminal 4 mulai tahun 2018. Sementara proses pembangunannya digelar tahun 2019. Lokasi terletak di lapangan golf Sawarna. Luasnya kurang lebih hampir sama dengan terminal tiga, yakni 350.000-400.000 meter persegi (m2).
Dari sisi kinerja, Angkasa Pura 2 membukukan pendapatan sekitar Rp 3,82 triliun pada semester I-2017, tumbuh 28,7% dibandingkan periode sama tahun lalu, yang sebesar Rp 2,97 triliun. Dari pendapatan tersebut, Rp 2,32 triliun dari sektor aeronautika seperti passenger service charge (PSC), biaya pendaratan pesawat, pemakaian garbarata dan sebagainya. Sementara itu, pendapatan dari sektor non-aeronautika seperti konsesi, sewa ruang komersial, kargo, dan sebagainya mencapai sekitar Rp 1,49 triliun.
Adapun pergerakan penumpang domestik dan internasional di 13 bandara yang dikelola oleh perseroan ini di separuh pertama 2017 tercatat 49,38 juta. Angka ini naik sekitar 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 45,29 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News