Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
BATAM. Pasca mengelar penanaman tiang pancang alias groundbreaking Sabtu (27/8), Pollux Habibie International siap tancap gas merealisasikan proyek superblok Meisterstadt Batam tahap pertama diĀ Batam Center, Kepulauan Riau. Bulan ini juga mereka akan menunjuk pemenang tender penggarap pondasi proyek.
Pollux Habibie memperkirakan, pengerjaan pondasi rampung dalam waktu enam bulan. Jadwal selanjutnya yaitu pengerjaan konstruksi dengan target pembangunan dari tahun 2017 hingga 2019. "Setelah tender paket pondasi, nanti segera ke tender super structure atau main contractor-nya," terang Bambang Herdiantoro, Director of Project Pollux Habibie International, Sabtu (27/8).
Asal tahu, pekerjaan tahap pertama tersebut menjadi bagian dari empat tahap pengerjaan yang dipersiapkan oleh Pollux Habibie. Perusahaan kongsi antara PT North Pacific Development (Pollux Properties Indonesia) dan keluarga mantan Presiden ketiga Republik Indonesia B.J Habibie itu menjadwalkan, keempat tahap pengerjaan rampung pada tahun 2024.
Maklum, superblok Meisterstadt Batam termasuk proyek jumbo. Luas area proyek 9 hektare (ha). Nanti, bakal ada 11 menara di sana. Selain apartemen, Pollux Habibie akan membangun perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel hingga sarana pendidikan universitas.
Yosef Eduardus, General Manager Operasional Meisterstadt Pollux Habibie International Batam menjelaskan, lahan pengembangan Meisterstadt Batam adalah milik keluarga B. J Habibie. Sementara komposisi saham dalam Pollux Habibie yakni; 49% keluarga B. J Habibie dan 51% Pollux Properties.
Untuk pengembangan awal proyek, Pollux Habibie mengucurkan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun. "Saat ini belum sampai ke peminjaman (financial funds) masih kas internal semua," ujar Yosef kepada KONTAN saat ditemui di Hotel Radisson, Batam, Sabtu (27/8).
Meskipun baru menjadwalkan pembuatan pondasi bulan ini, Pollux Habibie sudah menjajakan proyek sejak awal tahun 2016. Perusahaan itu telah melego dua menara apartemen yang berisi 1.300 unit kamar dan 131 unit rumah toko (ruko). Harga jual apartemen Rp 300 juta-Rp 800 juta per unit.
Berangkat dari catatan penjualan, Pollux Habibie optimistis pilihan menggarap proyek di Batam tak salah. Namun, mereka sadar persaingan bisnis di kota yang terkenal dengan kota industri itu cukup ketat. Pemain lain yang juga bercokol di Batam seperti Sinarmas Land dan PT Agung Podomoro Land Tbk.
Dus, Pollux Habibie berstrategi lewat spesialisasi menggarap proyek vertikal dan pusat perbelanjaan. Spesialisasi itu membedakan dengan pengembang properti lain yang lebih banyak membikin hunian tapak alias landed house. "Memang segmennya berbeda-beda, sementara teman-teman yang lain ada yang fokus ke golf, resort, hunian landed dan lainnya jadi tidak bisa dibandingkan langsung," kata Yosef.
Selain itu, Mirzza Al Akbariyah, Marketing Communications Pollux Habibie International menambahkan, Pollux Habibie juga akan memacu penjualan melalui para agen. Tujuan perusahaan itu adalah menjaring lebih banyak pembeli dari luar kota.
Catatan komposisi pembeli Meisterstadt Batam tahap pertama saat ini meliputi; 80% warga Batam, 10% warga Jakarta dan Surabaya serta 5% warga dari kota lain. Lantas, 5% sisanya adalah pembeli warga negara asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News