Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. PT Indopoly Swakarsa Industry (IPOL) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 2,6 juta yang dananya berasal dari kas internal dan pendanaan dari bank. Adapun capex yang sudah dianggarkan ini dialokasikan untuk sejumlah keperluan.
Wakil Presiden Direktur IPOL, Jeffrey Halim menjelaskan sebesar US$ 1,1 juta digunakan untuk riset dan pengembangan (Research and Development) produk baru. "Kemudian sebesar US$ 1,5 juta akan digunakan untuk peremajaan (maintanance) mesin pabrik," jelasnya dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (24/6).
Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) tetap tambah dua rumahsakit baru di tahun ini
Adapun di sepanjang kuartal I 2020, IPOL sudah menyerap belanja modal senilai US$ 1 juta. Capex senilai US$ 1,1 juta yang fokus dikucurkan untuk R&D tujuannya demi meningkatkan kemampuan riset sehingga IPOL dapat menciptakan produk high value. Menurut Jeffrey ini strategi penting untuk membuat Indopoly lebih sustainable.
Direktur IPOL, Alexander Bustami menambahkan saat ini tren di dunia adalah sustainable atau kemasan yang (harus) bisa di daur ulang. "Saat ini kami tengah mengembangkan varian lain yang disebut sustainable dengan menggunakan bahan dasar film, produk ini bisa didaur ulang dan mengurangi carbon footprint," jelasnya.
Tujuan Indopoly membuat produk ini adalah untuk menggantikan kemasan yang saat ini banyak menggunakan alumunium foil yang jejak karbonnya sangat tinggi.
Produk baru yang dikembangkan IPOL adalah kemasan pengganti alumunium foil bernama Ultra High Barier Opaque Metalized BOPP Film yang digadang-gadang memiliki pasar yang potensial di luar negeri dan marjin yang bagus.
Baca Juga: Gara-gara corona, Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) prediksi kinerja semester I turun
Lebih jelasnya, kemasan ini memiliki kemampuan ketahanan gas dan uap air yang sangat tinggi sehingga cocok digunakan untuk berbagai aplikasi kemasan flexible yang lebih ramah lingkungan. Adapun produk ini juga diklaim mampu mengurangi sisa karbon dalam kemasan. "Saat ini banyak pasar yang bisa digantikan untuk yang alumunium foil, produk ini potensinya sangat besar," kata Jeffry.
Pengembangan produk baru lainnya adalah BOPP Base FIlm fro Alox Metalizing. Salah satu tujuan pengembangan produk ini adalah memenuhi permintaan pasar terhadap kemasan yang lebih ramah lingkungan dan bisa didaur ulang dengan mudah bila digunakan bersamaan dengan produk lain berbahan dasar poliolefin.
Seiring dengan meningkatkan kualitas riset dan pengembangan, IPOL juga gencar mengimplementasikan industri 4.0 ke pabrik untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan manusia (human error).
Baca Juga: Bantu penanganan Covid-19 Jatim, Lippo Karawaci (LPKR) sumbangkan 25.000 APD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News