kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Polychem Indonesia (ADMG) anggarkan belanja modal US$ 10 juta di 2019


Selasa, 25 Juni 2019 / 20:31 WIB
Polychem Indonesia (ADMG) anggarkan belanja modal US$ 10 juta di 2019


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) meganggarkan belanja modal atau capital expenditure (apex) sebesar US$10 juta sepanjang tahun 2019. Pendanaan tersebut akan akan digunakan untuk pergantian katalis pabrik, peremajaan mesin, dan EO Purification.

"Semua itu kita ambil dana dari internal," kata Sekertaris Perusahaan PT Polychem Indonesia Tbk Chandra Tjong, dalam pemaparan publik di Hotel Ayana Midpalza, Selasa (25/6). Terhitung Mei 2019, dana yangs udah terserap sebesar 10%, dana tersebut untuk peremejaan mesin-mesin DTY.

Lebih lanjut Direktur Tidak Terafiliasi PT Polychem Indonesia Tbk Tarunkumar N. Pal menjelaskan perusahaan juga berecana memproduksi Etiline Oksida (EO). Produksi ini akan menempuh beberaoa tahap, akan tetapi untuk saat ini perusahaan fokus untuk tahap pertama.

"Kita akan bangun plan, semua sudah selesai, akhir minggu ini ada pertemuan," lanjut Pal. Adapun kapasitas pabrik EO tersebut sebesar 50.000 ton setahun. Dengan adanya plan baru itu maka akan menambah produk EO Derivatives (EOD).

Sekadar informasi, hingga saat ini produk EOD memiliki kapasitas 80.000 ton per tahun. Adapaun produk EOD ini bisa dimanfaatkan untuk bahan baku personal care, Emulsifier, dan Agrochemicals.

Lebih lanjut ia menjelaskan, penambahan kapasitas produk akan dipasarkan baik secara lokal maupun ekpor. " Kalau ada konsumsi di dalam negeri maka tidak masalah untuk lokal," terangnya. Ia menambahkan, untuk saat ini pasar AMDG sudah mencapai negara-negara Asia terutama China, Eropa, dan Asutralia.

Sedikit informasi, AMDG memang akan lebih fokus menggarap pasar Chemical (Kimia). Hingga Maret 2019 produk-produk kimia AMDG masih menjadi penopang pendapatan, yakni sebesar60,2% dari total US$41,41 juta. Baru setelahnya pasar Polyester sebesar 39,8% atau US$ 27,33 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×