Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF), sebuah lembaga dana perwalian yang didirikan oleh Asian Development Bank (ADB), memberikan penghargaan kepada PT Polytama Propindo (Polytama) sebagai “The 1st Sukuk Issuance Guarantee by CGIF” atau perusahaan pertama di Indonesia yang menerbitkan Sukuk Ijarah dengan jaminan CGIF.
Penghargaan ini diberikan dalam acara “Appreciation Night” yang diselenggarakan pada 3 Desember lalu, merayakan 14 tahun kerja sama dan pencapaian CGIF bersama para mitra strategis di Indonesia.
Baca Juga: Investasi Baru di Industri Petrokimia Tersendat oleh Banjir Impor
Acara penghargaan yang diselenggarakan di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk mitra strategis, perwakilan lembaga keuangan nasional dan internasional, serta tokoh industri.
Pada kesempatan tersebut, Polytama menerima penghargaan atas peran strategisnya sebagai pionir dalam penerapan solusi pembiayaan berbasis syariah di Indonesia.
Sebagai informasi, CGIF didirikan untuk mendukung stabilitas keuangan dan mendorong investasi jangka panjang di kawasan ASEAN.
Penerbitan Sukuk Ijarah oleh Polytama yang dijamin oleh CGIF menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya memperkuat pasar modal berbasis syariah di kawasan ini.
Baca Juga: Begini Komitmen Pertamina Implementasikan Bisnis Berkelanjutan Melalui Anak Usaha
Penghargaan tersebut diterima oleh Uray Azhari, Direktur Keuangan PT Polytama Propindo. Uray menyampaikan rasa terima kasihnya kepada CGIF atas dukungan dan sinergi yang telah terjalin selama ini.
Dengan diterimanya penghargaan ini diharapkan sinergi strategis dengan CGIF dapat terus mendorong keberhasilan bersama dalam mendukung Polytama agar terus berkembang untuk bangsa.
“Sinergi yang telah terjalin ini diharapkan dapat berlanjut kepada dukungan CGIF untuk rencana penerbitan obligasi proyek (project bond) untuk pembiayaan ekspansi atau pengembangan proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB),” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Selasa (17/12).
Acara “Appreciation Night” ini tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga momen penting untuk mempererat hubungan antara CGIF dan para pemangku kepentingan di Indonesia.
Baca Juga: Polytama Propindo Targetkan Produksi 600.000 Ton Polypropylene di Tahun 2027
Dengan dukungan strategis dari CGIF, Polytama optimistis dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Vice President Operations CGIF Anuj Awasthi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar obligasi yang paling menarik di Asia Tenggara, dengan potensi besar untuk peningkatan peringkat dan pertumbuhan pasar obligasi swasta.
“Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN telah menjadi pasar yang sangat penting bagi CGIF. Acara ini menjadi wadah bagi CGIF untuk mengapresiasi kontribusi pemangku kepentingan di Indonesia,” ujarnya.
Sebagai pionir dalam penerbitan Sukuk Ijarah yang didukung CGIF, Polytama terus menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dalam pembiayaan berbasis syariah dan berkontribusi pada penguatan sektor keuangan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Polytama Peduli Lingkungan Melalui Program Keberlanjutan Pengelolaan Limbah
Sebagai produsen resin bijih plastik Polipropilena (PP) terkemuka di Indonesia, Polytama terus menunjukkan komitmennya terhadap inovasi pembiayaan berbasis syariah dan kontribusinya dalam mendukung penguatan sektor keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan visi Polytama untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan kapasitas produksi nasional.
Produk Polytama, yaitu bijih plastik jenis PP, memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai kebutuhan produk sehari-hari.
Dengan tingginya permintaan domestik, Polytama terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Saat ini, Polytama bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) untuk membangun proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB).
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat, dari 300.000 MTA menjadi 600.000 MTA. Dengan peningkatan ini, Polytama akan menjadi salah satu produsen resin PP terbesar di Indonesia.
Selain meningkatkan kapasitas produksi, Polytama juga berkomitmen untuk mendukung penghematan devisa negara melalui pengurangan impor bahan baku.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Polytama berharap dapat terus berkontribusi bagi kemajuan sektor petrokimia nasional serta mewujudkan industri yang berkelanjutan dan inovatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News