Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Dalam penerbitan obligasi tersebut, PT Polytama Propindo menunjuk PT Indo Premier dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan Bank Mandiri sebagai wali amanat.
Didik optimistis produk polypropylene memiliki prospek bisnis yang cerah di masa yang akan datang. Pasalnya, polypropylene adalah merupakan salah satu produk penopang kehidupan manusia, terutama pada kebutuhan kemasan makanan dan minuman.
Prospek industri polypropylene masih sangat cerah dan masih dalam kategori sunrise product. Sebab polypropylene memiliki beragam jenis aplikasi produk, memiliki peluang terciptanya inovasi produk baru dan saat ini banyak berperan sebagai pengganti bahan baku produk plastik lainnya.
"Dengan kekuatan dan kemampuan Polytama dalam menghasilkan produk yang unggul dan berkualitas, diiringi dengan inovasi produk dan strategi pemasaran yang tepat, kami optimistis akan dapat meraih pasar yang lebih baik lagi," ujarnya.
Di tahun 2020, Polytama mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 10,1% yoy dan EBITDA sebesar US$ 19 juta. Polytama juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan pada tahun 2019 dan 2018 masing-masing 9,6% dan 14,1%.
Dari sisi aset juga menunjukkan pertumbuhan. Pada tahun 2020 jumlah aset mencapai US$ 197,27 juta, naik dari tahun 2019 sebesar US$ 177,82 juta, sedangkan posisi per 31 Maret 2021 posisi aset mencapai US$ 198,68 juta.
Jumlah liabilitas pada tahun 2020 mencapai US$ 145,522 juta. Sedangkan jumlah ekuitas pada tahun 2020 mencapai US$ 51,748 juta, naik dari tahun 2019 sebesar US$ 36,607 juta, dan posisi 31 Maret 2021 sebesar US$ 62,248 juta.
Pada kinerja operasional, di sepanjang 2020 Polytama membukukan penjualan US$ 240,132 juta, turun sedikit dibandingkan tahun 2019 sebesar US$ 242,701 juta. Sedangkan penjualan per 31 Maret 2021 tercatat US$ 87,071 juta , naik dari US$ 53,231 juta yang dicatat pada 31 Maret 2021 sebesar US$ 53,231 juta.
Sementara itu laba berjalan yang dicatat pada 31 Maret 2020 mencapai US$ 10,499 juta naik dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar US$ 8,913 juta.
Selanjutnya: Polytama bantah kabar penangguhan produk polypropylene ke pelanggan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News