Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Ponsel rakitan lokal tak boleh dianggap enteng bagi ponsel produsen ponsel merek global. Setidaknya, ada dua hal yang menyebabkan ponsel lokal pantas dijadikan pertimbangan sebagai kompetitor industri ponsel di Indonesia.
Hal ini disampaikan Darwin Lie, Associate Market Analyst for Client Devices IDC Indonesia di Jakarta, Rabu (21/11). "Pertama, unit pengapalan ponsel rakitan lokal tertinggi. Kedua, cara distribusi ponsel lokal merupakan yang terbaik," kata Darwin.
Misalnya, terang Darwin, ponsel lokal Cross masuk dalam lima besar vendor ponsel di Indonesia. Saat ini, Cross memiliki sekitar 40 varian menjadi salah satu ponsel lokal terbesar di Indonesia.
Tak hanya itu, strategi distribusi Cross yang menyasar pasar tertentu membuat ponsel Cross mendapat tempat di pasar ponsel Indonesia.
"Vendor lokal punya basis sendiri. Cross kuat di Jawa Timur. Sama halnya dengan Mito yang kuat di Indonesia Timur," tandas Darwin.
Mito, merupakan salah satu ponsel lokal Indonesia yang masuk dalam peringkat lima besar vendor ponsel di Indonesia, dengan pertumbuhan pengapalan produk ke Indonesia sebesar 44% selama kuartal III 2012 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Selain itu, fitur yang ditawarkan vendor lokal, ada yang tidak terdapat di vendor global, seperti fitur televisi. Hal ini, lanjut Darwin, menjadi salah satu pemicu yang menyebabkan pertumbuhan ponsel lokal akan meningkat di Indonesia.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pertumbuhan penjualannya di Indonesia, Cross gencar memproduksi smartphone android di bawah satu juta. Sebagaimana diketahui, ponsel Android memang sedang digandrungi konsumen gadget Indonesia.
"Kami akan fokus di situ. Tetapi tidak tertutup kemungkinan akan membuat ponsel di atas dua juta," ujar Janto Djaja, Direktur Marketing CROSS Mobile Phone kepada KONTAN, Rabu (21/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News