Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pos Indonesia menghadirkan layanan plus dalam pembayaran pensiun Taspen dan Asabri. Layanan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan yang bisa dimanfaatkan di Kantor Pos Indonesia.
Di Kantor Pos KCU Medan misalnya, ada ruang yang disiapkan berisi meja pemeriksaan kesehatan, stand pemeriksaan mata, hingga kantong jinjing berisi beras yang siap dibagikan. Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris dalam rilis menyebut PosIND memberi layanan kepada pensiunan agar tidak pulang dengan tangan kosong, karena Pos Indonesia berkomitmen menjaga kualitas layanan agar tidak kalah dibanding tempat pembayaran sebelumnya.
"Kami memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis, pemeriksaan mata, dan bersama mitra utama, memberikan beras gratis 5 kilogram kepada 1.000 pensiunan. Saya juga berdialog dengan mereka, menyerap aspirasi. Saya sampaikan, pemindahan pensiun dari luar ke Pos Indonesia ini kami komitmenkan untuk tetap memberikan layanan yang sama," ujar dia.
Baca Juga: Pensiunan Bisa Mengambil Uang Pensiun dari Pospay Atau Diantar Tim Pos Indonesia
Haris menyebut, para pensiunan tidak perlu cemas jika sebelumnya terbiasa menerima lewat rekening bank. "Kami punya Pospay yang bisa dimanfaatkan untuk menerima manfaat pensiunan dari Taspen maupun Asabri. Jadi, uang bisa ditransfer ke rekening melalui Pospay dan Kopnus Oren, bahkan bisa dicairkan di ATM," kata dia. Dan ada satu keistimewaan Pos Indonesia memiliki layanan antaran. Layanan ini khususnya yang sudah lanjut usia atau sakit.
"Jika ada yang membutuhkan cukup menghubungi Pos Indonesia nanti manfaat pensiunnya bisa diantarkan langsung ke rumah," kata Haris.
Haris mengakui ada banyak pelayanan yang perlu dibenahi. "Tidak saya katakan kami sudah sempurna, masih banyak hal yang harus dibenahi. Misalnya bagaimana menempatkan orang tua kita sambil menunggu, maka tadi kami siapkan sarapan. Ke depan kami ingin bersinergi lagi dengan mitra, kalau hari ini beras gratis, mungkin bulan depan minyak goreng gratis. Dengan melihat langsung, kami jadi tahu apa yang diinginkan para pensiunan," kata dia.
Kepala Kantor Cabang Asabri Medan, Evi Adriani, menegaskan Pos Indonesia merupakan salah satu mitra kerja yang paling banyak membayarkan pensiunan Asabri, khususnya di Sumatera Utara. "Kerjasama ini sudah cukup baik karena kami intensif berkoordinasi. Bahkan minggu lalu kami punya kegiatan bersama mengunjungi pensiunan LKPP untuk memastikan penerimanya masih ada dan berhak atas uang pensiun," ucap Evi.
Evi menilai pelayanan Kantorpos terhadap para penerima uang pensiun sudah cukup baik. Walau begitu ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pelayanan.
"Pos Indonesia juga punya layanan door to door, sudah sejak lama, terutama untuk pensiunan di luar daerah. Kami berkoordinasi lewat grup Whatsapp dengan teman-teman Pos. Layanan antar ini menunjukkan bahwa Pos peduli kepada para pensiunan yang sudah lama berbakti kepada negara. Harapan saya, kegiatan seperti ini berlanjut tiap bulan, bukan hanya di Medan, tapi juga di kantor pos lain," ujar Evi.
Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Dukung Para Pensiunan Lewat Program Bedah Rumah
Sementara itu, Rahmat, pendiri sekaligus penasihat Koperasi Nusantara (Kopnus), menyebut kolaborasi ini bukan hanya teknis pembayaran, melainkan juga sebagai bentuk kepedulian kepada pensiunan. "Para pensiunan itu ibarat guru bagi kita. Mereka harus tetap mendapat layanan maksimal. Moto kami adalah melayani sepenuh hati," kata dia.
Beberapa pensiunan yang mengambil di Kantor Pos berharap pelayanan di Kantor Pos lebih cepat. Kalijunjung Simajuntak, pensiunan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengaku tiga bulan sudah mengambil pensiun di Pos Indonesia dari sebelumnya di BTPN. "Dengan adanya pembagian ke Pos Indonesia, lebih cepat pelayanannya. Hari ini saya terima Rp 4,38 juta dan dapat bantuan beras. Uang pensiun ini cukup dimakan sampai akhir bulan. Harapan saya, teller ditambah supaya pelayanan makin cepat. Kalau pelayanan Pos, saya angkat jempol, sudah bagus," ucap dia.
Aminah Rasyid, pensiunan guru SMP Negeri Tebing Tinggi juga memberi masukan agar antrean dibuat kelompok sesuai profesi guru, ABRI, atau lainnya, biar bisa lebih mengenal kawan-kawan. "Karena bagi kami, momen datang ke Kantorpos ini seperti reuni kecil. Kami saling menyapa, tahu kabar satu sama lain, bahkan mengenang mereka yang sudah tiada," harap dia.
Aminah juga berharap loketnya ditambah. "Kalau bisa jangan cuma satu. Di BTPN dulu ada 16 pos pelayanan, jadi cepat. Di Pos juga harus ditingkatkan supaya lebih lancar," kata dia
Selanjutnya: PMI Manufaktur Kembali Ekspansif, Maybank Berharap Kredit Manufaktur Lebih Laju
Menarik Dibaca: Platform Isyara Memudahkan Masyarakat Belajar Bahasa Isyarat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News