kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPGI: Belum ada permintaan percetakan kertas Pemilu


Jumat, 28 September 2018 / 20:11 WIB
PPGI: Belum ada permintaan percetakan kertas Pemilu
ILUSTRASI. Pameran Industri Pengemasan dan Percetakan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden yang akan digelar tahun depan diprediksi akan mendongkrak penghasilan perusahaan percetakan. Namun hingga saat ini belum ada permintaan yang masuk.

Dewan Penasehat Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Jimmy Juneanto menjelaskan spesifikasi kertas sampai saat ini belum diinformasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jimmy memprediksi pada oktober baru akan dilelang perusahaan yang terlibat pada oktober depan dan pemenang lelang akan didapat pada November.

Menurutnya spesifikasi kertas ini juga berubah dinamis mengikuti daftar calon anggota legistatif yang konfirmasi terpilih lolos. "Jadi ini kemungkinan baru masuk ke percetakan pada Januari 2019," kata Jimmy kepada Kontan.co.id, Jumat (28/9).

Jimmy mengaku pastinya jumlah yang akan dicetak akan lebih banyak ketimbang periode 2014 lalu. Pasalnya ada pemilu serentak sehingga ada lima tipe kertas suara.

Baik dari DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Maka akan ada sekitar 950 juta lembar surat suara yang dibutuhkan. Selain itu masih ada kertas formulir yang masih diinformasikan. "Pabrik kertas perlu waktu 2 bulan sampai 3 bulan produksi sekitar 26 ribu ton," katanya.

Jimmy menilai hingga saat ini pabrik kertas yang mampu memproduksi kertas HVS dalam jumlah banyak tersebut hanya dua. Yakni grup Sinar Mas dan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Tetapi persoalannya saat ini harga kertas HVS premium terbilang tinggi. Bahkan saat ini sudah menyentuh harga Rp 16.500 per kilogram (Kg) atau naik dari periode sama tahun lalu sekitar Rp 10.500 per Kg.

Harga kertas HVS tersebut naik karena kebutuhan global dan domestik yang tinggi. Serta pengaruh nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap Dollar AS. "Bahkan harga kertas HVS sudah mirip dengan kertas Art Paper," katanya.

Adapun untuk permintaan percetakan untuk promo pamflet Calon Legistatif menurutnya belum ada banyak. Menurutnya hal ini juga akan bermunculan pada saat ijin promosi dari pihak KPU sudah diijinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×