Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) / PPI melaksanakan penandatangan nota kesepahaman kerja sama imbal dagang dengan ESRO Food Group (EFG) Netherlands, yang dilaksanakan secara virtual di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) Digital Edition, pada Jumat (22/10).
TEI merupakan event besar sebagai fasilitas yang sangat baik dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, yang mempertemukan seluruh calon buyer dari seluruh negara. Dalam hal ini PPI selalu mengikuti TEI ini hampir setiap tahunnya.
MoU ditandatangani oleh Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati, dan Director Esro Food Group, Johannes Gerardus Rooijackers. PPI bertindak sebagai badan pelaksana imbal dagang di Indonesia dan Esro Food Group merupakan badan pelaksana imbal dagang di Belanda. Keduanya akan segera menyusun kontrak kerja sama terkait nilai transaksi dan teknis pelaksanaan imbal dagang.
Baca Juga: PPI kembali jadi distributor eksklusif pupuk Petrokimia Gresik
Penandatanganan tersebut juga dihadiri secara virtual oleh Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, Plt. Dirjen Daglu Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana; Dirfas Eksim, Kemendag, Marthin; Atdag, KBRI di Den Haag, Sabbat Christian Jannes Sirait; Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI, Daniel James Rompas; perwakilan dari BNI & Askrindo, beserta para Direksi PPI; Vice President PPI; Branch Manager PPI.
"Hal ini tidak hanya meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan bilateral ke langkah selanjutnya, tetapi juga berkontribusi mendorong perdagangan di rantai nilai global dan membantu memulihkan ekonomi dunia di tengah pandemi Covid-19,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dalam keterangannya.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peningkatan dan percepatan dalam kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional Indonesia, potensi pasar ekspor harus mendapatkan perhatian yang serius.
Penyelesaian perundingan dengan negara-negara potensial mesti dipercepat. Ini adalah agenda prioritas karena menurut Presiden, di masa-masa seperti ini Indonesia membutuhkan pasar ekspor baru.
“Kami sangat berharap hal ini menjadi salah satu momentum yang baik sebagai akselerasi program ekspor PPI dan juga target ekspor nasional, dengan terus upaya membuka pasar Indonesia di negara-negara tujuan ekspor nontradisional sebagai upaya dalam pemulihan ekonomi dengan adanya pandemi Covid-19,” ujar Nina Sulistyowati, Direktur Utama PPI.