kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PPKM Darurat berlaku, begini dampaknya ke konsumsi listrik dan BBM


Minggu, 04 Juli 2021 / 15:07 WIB
PPKM Darurat berlaku, begini dampaknya ke konsumsi listrik dan BBM
ILUSTRASI. Konsumsi listrik saat PPKM Darurat dilakukan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sementara itu, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkapkan dampak PPKM Darurat pada konsumsi BBM dan LPG baru akan terlihat dalam 1 pekan kedepan. Irto memastikan layanan SPBU dan agen LPG tetap beroperasi normal saat ini.

"Angka konsumsi BBM rata-rata Januari - Mei 2021 ada di angka 125.000 KL per hari. Sampai saat ini belum ada pengaruh signifikan terhadap konsumsi BBM," kata Irto kepada Kontan.co.id, Minggu (4/7).

Adapun, konsumsi rata-rata LPG ada di kisaran 26.000 Metrik Ton per hari. Selain itu, Irto memastikan, stok BBM dan LPG masih berada dalam status aman. Pertamina pun dipastikan siap mencukupi kebutuhan BBM dan LPG selama masa PPKM Darurat.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, pelaksanaan PPKM Darurat kali ini memang berpotensi mempengaruhi konsumsi sektor energi. Kendati demikian, dalam pelaksanaan kali ini dampak yang ditimbulkan masih mampu dikelola dengan baik.

Baca Juga: Pertamina sediakan Pertamax Turbo di Kabupaten Berau

Dia menjelaskan, berkaca dari pengalaman saat awal pandemi covid-19 lalu maka penurunan konsumsi BBM memang berpotensi terjadi.

"Saat itu konsumsi BBM turun antara 20% sampai 60% tergantung wilayah. Untuk saat ini, dengan masih dimungkinkannya aktivitas meski terbatas, ada harapan penurunan tidak sebesar saat itu," terang Komaidi, Minggu (4/7).

Dia menambahkan, kondisi lebih baik terjadi untuk sektor listrik. Pasalnya, kendati ada penurunan pada sektor lain, namun konsumsi listrik sektor rumah tangga masih berpotensi meningkat.

"(Penurunan konsumsi) relatif masih lebih bisa dikelola dibanding sebelumnya," pungkas Komaidi.

Selanjutnya: Kebutuhan gas diprediksi meningkat, PGN siap dukung transisi energi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×