kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PPKM darurat berpotensi menekan kinera prodsen es krim Campina (CAMP)


Minggu, 18 Juli 2021 / 18:44 WIB
 PPKM darurat berpotensi menekan kinera prodsen es krim Campina (CAMP)
ILUSTRASI. Campina menargetkan penjualan Rp 1 triliun pada tahun ini.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat selama dua pekan turut berdampak terhadap terhambatnya kinerja sejumlah sektor usaha. Salah perusahaan yang berpotensi mengalami hambatan tersebut adalah produsen es krim, PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP).

Direktur Penjualan & Pemasaran Campina Ice Cream Industry, Adji Andjono Purwo mengungkapkan, PPKM Darurat yang berlaku pada 3-20 Juli dapat memicu penurunan penjualan akibat terbatasnya mobilitas masyarakat. Sehingga penjualan produk CAMP yang masuk ke dalam kategori makanan non kebutuhan pokok, ikut terhambat oleh kondisi PPKM darurat yang berlaku saat ini. 

"Karena es krim adalah impulse snack, maka yang mengonsumsi 89% adalah mereka yang ada di luar rumah. Namun kini mereka harus stay di rumah karena PPKM darurat," ungkap Adji saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (18/7). 

Namun demikian, Adji belum bisa menggambarkan berapa tepatnya potensi penurunan pendapatan yang dapat terjadi selama pemberlakuan PPKM darurat kali ini. Hal itu karena kondisi yang masih cukup fluktuatif di lapangan. 

Baca Juga: Laba Campina Ice Cream (CAMP) melonjak 46,86% pada kuartal I 2021

"Belum tahu, CAMP tentu ingin tidak terjadi penurunan. Belum dievaluasi sebab masih fluktuatif (kondisinya)," tambah Adji. 

Adji berujar, PPKM darurat juga membuat CAMP semakin menggencarkan penjualan via daring dan juga home delivery service. Campina berjualan via daring lewat situs CAMP maupun bekerjasama dengan berbagai marketplace, seperti Tokopedia dan lainnya. "Dengan demikian kami tetap berusaha menjangkau konsumen walau mereka stay at home," kata Adji. 

Dia menambahkan bahwa CAMP akan tetap mengikuti arahan dari pemerintah apabila PPKM darurat ini resmi diperpanjang hingga akhir Juli mendatang. Sehingga ke depannya, CAMP akan melakukan sejumlah penyesuaian dari segi operasional untuk meminimalisir dampak yang terjadi.  

"Karena perusahaan kami bergerak dalam industri makanan yang bukan makanan pokok maka tentu akan ada pengaruhnya. Kami berusaha menyesuaikan antara lain dengan mengadakan efisiensi dan penghematan serta penyesuaian jadwal pengiriman produk agar sesuai dengan PPKM darurat," lanjut Adji. 

Baca Juga: Kinerja melesu, Diamond Food Indonesia (DMND) bukukan penurunan pendapatan

Terkait dengan proyeksi bisnis di paruh kedua 2021, CAMP tetap berharap pihaknya dapat membukukan kinerja yang lebih baik dari realisasi tahun 2020. Adji menyebut, CAMP telah mencatatkan pertumbuhan yang positif di semester pertama 2021 sehingga diharapkan hal tersebut dapat mengatasi kemungkinan penurunan penjualan akibat PPKM darurat.

"Perkiraan pendapatan sampai dengan akhir tahun 2021 tentu ada koreksi dibanding target awal. Namun kami berharap dapat lebih tinggi dari pendapatan tahun 2020," sebut Adji. 

CAMP pada mulanya menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun. Namun saat ini telah dikoreksi menjadi di atas Rp 1 triliun pada pengujung tahun nanti. 

Baca Juga: Pandemi Covid-19 akan mempengaruhi kinerja Campina Ice Cream Industry (CAMP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×