Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit kepemilikan rumah (KPR) syariah kini semakin diminati. Pasalnya, KPR syariah menawarkan sejumlah keuntungan untuk masyarakat yang ingin mendapatkan rumah impian. Tak pelak, KPR syariah sekaligus menjadi alternatif lain di luar kredit yang ditawarkan perbankan konvensional.
Praktisi properti Muhammad Arief mengatakan, konsep KPR syariah menawarkan kemudahan dan keadilan berdasarkan prinsip syariah seperti cicilan yang flat karena akad kredit didasarkan atas harga rumah di masa depan.
Dalam konsep syariah, harga dan cicilan sudah ditentukan sejak awal perjanjian. Sehingga cicilan bersifat tetap setiap bulan sampai lunas, di mana baik developer maupun bank syariah sudah menetapkan margin keuntungan saat proses akad (murabahah). Ini berbeda dengan KPR bank konvensional yang penetapan bunga bersifat mengambang (floating) tergantung kondisi pasar. Sehingga nasabah tidak dipusingkan dengan kenaikan cicilan.
Baca Juga: KPR FLPP yang berpotensi direstrukturisasi mencapai 273.980 debitur
"Konsep syariah sangat bagus, sebenarnya bukan berbunga tapi konsepnya lebih kepada sharing, dalam beberapa tahun nilainya berapa," jelas Arief kepada Kompas.com, Minggu (31/5/2020).
Selain itu, bank syariah tidak mengenakan pinalti untuk pelunasan di awal jadi salah satu kelebihan KPR syariah. Menurut dia, tren KPR syariah terus mengalami kenaikan di Indonesia, terutama dari kalangan muda atau milenial. Kendati demikian, bank syariah sendiri punya pekerjaan rumah agar lebih gencar memberikan edukasi terkait KPR syariah.
Baca Juga: BNI Syariah siap salurkan KPR Sejahtera Syariah FLPP Rp 187,8 miliar di tahun 2020
"Harus diakui dalam industri syariah, user atau nasabah belum cukup paham apa itu KPR syariah dan apa itu ekonomi syariah," ujar Arief yang juga konsultan arsitektur dan urban desainer di Bandung ini.
Sementara itu, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi mengungkapkan, pihaknya menyediakan KPR syariah dalam program Tunjuk Rumah. Tunjuk Rumah adalah program yang ditujukan bagi calon nasabah terutama generasi milenial yang ingin mempunyai rumah idaman yang sesuai keinginan.
Milenial hanya perlu menunjuk salah satu rumah atau apartemen yang tersedia pada developer yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Kelebihan program tunjuk rumah dibanding program lain yaitu adanya harga spesial atau tarif khusus, cicilan tetap sampai akhir cicilan serta kemudahan lainnya yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya KPR, bebas biaya taksasi, dan bebas denda.
Baca Juga: Dorong penyaluran KPR, BNI Syariah sasar segmen milenial
Program Tunjuk Rumah 2020 dilaunching pada 20 Januari 2020 berjalan hingga 30 Juni 2020. Target program Tunjuk Rumah diantaranya karyawan perusahaan yang mempunyai fix income.
BNI Syariah memberikan promo atau tarif khusus kepada calon nasabah yang merupakan karyawan BUMN, ASN, regulator (BI, KPK, OJK), dokter, karyawan perusahaan swasta nasional/ multinasional, karyawan swasta lokal, nasabah referral dari developer rekanan BNI Syariah, maupun karyawan korporasi.
Baca Juga: Ini bank penyalur KPR FLPP tertinggi hingga akhir April
Karyawan korporasi ini adalah pegawai institusi/perusahaan yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah untuk payroll maupun penyaluran pembiayaan karyawan. Untuk saat ini ada sekitar 1.000 developer aktif yang bekerjasama dengan BNI Syariah.
Hingga 9 April 2020, perolehan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah melalui program Tunjuk Rumah mencapai Rp 766,7 miliar. Daerah terbesar penyerapan program Tunjuk Rumah yaitu wilayah Jabodetabek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tren KPR Syariah yang Semakin Diminati Generasi Milenial"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News