kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pratama Widya (PTPW) alokasikan belanja modal Rp 103,76 miliar di 2020


Senin, 31 Agustus 2020 / 18:27 WIB
Pratama Widya (PTPW) alokasikan belanja modal Rp 103,76 miliar di 2020
ILUSTRASI. Proyek yang dikerjakan oleh PT Pratama Widya Tbk


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pratama Widya Tbk (PTPW) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure(capex) sebesar Rp 103,76 miliar pada 2020 yang dananya bersumber dari hasil initial public offering (IPO).

Untuk rinciannya, Pratama Widya akan menggunakan belanja modal untuk mempersiapkan pembelian alat baru atau determinasi alat sekitar Rp 52,3 miliar.

Selain itu, akan digunakan untuk pembelian lahan di cabang terbesar PTPW di Pulau Kalimantan yang membutuhkan dana sekitar Rp 20,7 miliar, dan melakukan pembangunan di kantor pusat PTPW yang memerlukan dana sekitar Rp 30,7 miliar.

"Jadi total anggaran belanja modal kami di tahun ini sekitar Rp 103,76 miliar. Untuk saat ini, realisasinya kami sudah membelanjakan 55%. Realisasi belanja modal berupa pembelian lahan sebesar Rp 16,96 miliar, bangunan sebesar Rp 5,46 miliar dan alat berat senilai Rp 24,61 miliar," ujar Cyrilus Winatama, Direktur PT Pratama Widya menjawab pertanyaan kontan saat bincang emiten bersama IDX Sumbar di Instagram Live, Senin (31/8).

Baca Juga: Pratama Widya (PTPW) siapkan rencana akuisisi dua perusahaan

Pihaknya berkomitmen sampai akhir tahun ini akan terus menggenjot rencana tersebut, sambil menjalankan proyek-proyek yang sudah di dapatkan dan tetap mencari proyek-proyek baru.

Sebagai upaya mempertahankan bisnis di kala pandemi virus corona, perusahaan telah melaksanakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan perusahaan lain agar dapat bersinergi dan produktif. Salah satunya adalah KSO dengan PT PP Presisi Tbk untuk pekerjaan Cement Deep Mixing (CDM).

"Kami bersaing dengan perusahaan asing untuk pekerjaan ini karena CDM merupakan hal baru di dunia konstruksi Indonesia sehingga pelaku pasarnya masih sedikit," ujar Cyrilus.

Selain itu, pihak PTPW juga melakukan kerja sama dalam hal transfer knowledge bidang teknologi alat berat dengan Sunward Intelligent Equipment Co Ltd yang merupakan perusahaan terbuka di China dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah setempat.

"Dalam hal kontrak, strategi kami adalah berfokus pada proyek infrastruktur, karena pembangunan infrastruktur akan selalu ada untuk menunjang perekonomian setelah masa pandemi selesai," katanya.

Pratama Widya juga mengincar kontrak-kontrak pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur guna meningkatkan kinerja keuangan.

Cyrilus mengatakan, rencana ini dicanangkan setelah keputusan pemerintah Indonesia yang akan melanjutkan pembangunan ibu kota baru di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Pendapatan Turun, PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) Merugi Rp 3,66 Miliar

Ia menjelaskan, fokus pembiayaan pada skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dinilai menjadi peluang emas bagi emiten di bidang konstruksi ini untuk turut terlibat. Keterlibatan perusahaan pada proyek tersebut dinilai dapat berdampak positif pada performa keuangan perusahaan.

"Target kami melalui proyek ini dapat menyumbangkan omset senilai Rp 4,8 triliun,” ujarnya

Hingga tutup tahun, PTPW membidik kontrak baru sebesar Rp 164,07 miliar. Dari nilai tersebut perusahaan memproyeksikan pendapatan yang bisa dibukukan sebesar Rp 131,26 miliar. Manajemen mengungkapkan hal tersebut lantaran rata-rata proyek yang didapatkan berdurasi di bawah 1 tahun.

Selain mengejar kinerja di tahun ini, PTPW juga telah menyiapkan proyek jangka panjang. Dalam kurun waktu 3 tahun ke depan, manajemen menargetkan mengakuisisi dua perusahaan di bidang pelayaran dan distribusi alat berat.

Ia mengungkapkan rencana akuisisi perusahaan pelayaran lantaran pihaknya melihat margin dari pekerjaan di laut cukup baik. Selain itu, pembangunan nasional saat ini juga lebih diarahkan ke Timur Indonesia dan Kalimantan. Sementara rencana akuisisi perusahaan alat berat lantaran pihaknya ingin bisa mengembangkan, atau mengkapitalisasi, atau customize alat beratnya.

"Untuk pendanaannya belum kami putuskan karena masih dua tahun lagi. fokus kami saat ini masih di ibukota baru. kami akan putuskan jumlah pendanaan yang paling pas dan efisien. Mungkin di 2021 baru kami putuskan jenis pendanaannya," jelas Cyrilus.

Baca Juga: TRIN groundbreaking Condovilla Paul & Prive @ Marc’s Boulevard Batam

Hingga semester I 2020, total laba bersih perusahaan mencapai Rp 22,08 miliar. Jumlah tersebut naik 7% dibandingkan laba pada semester I/2019. Selain itu, PTPW juga mengantongi Rp 102,6 miliar dari pos pendapatan.

Perseroan telah merevisi target pendapatan tahun 2020 yang sebelumnya Rp 211 miliar menjadi Rp 185 miliar atau naik sekitar 1,55% dibanding tahun 2019 dengan rasio net profit margin diatas 20%.

Hinga Agustus ini, emiten berkode dangang PTPW di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah mencapai progres kontrak baru 78,04% atau sebesar Rp 128,05 miliar.

Beberapa proyek yang berhasil didapatkan antara lain, Bored Pile Diameter 1.000 mm dan diafragma wall proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Borepile proyek Marc Boulevard, dan pekerjaan CFG DK52 + 130,00 - DK52 + 953 Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (HSR) section 02.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×