Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Selain mengejar kinerja di tahun ini, PTPW juga telah menyiapkan proyek jangka panjang. Dalam kurun waktu 3 tahun ke depan, manajemen menargetkan mengakuisisi dua perusahaan di bidang pelayaran dan distribusi alat berat.
Ia mengungkapkan rencana akuisisi perusahaan pelayaran lantaran pihaknya melihat margin dari pekerjaan di laut cukup baik. Selain itu, pembangunan nasional saat ini juga lebih diarahkan ke Timur Indonesia dan Kalimantan. Sementara rencana akuisisi perusahaan alat berat lantaran pihaknya ingin bisa mengembangkan, atau mengkapitalisasi, atau customize alat beratnya.
"Untuk pendanaannya belum kami putuskan karena masih dua tahun lagi. fokus kami saat ini masih di ibukota baru. kami akan putuskan jumlah pendanaan yang paling pas dan efisien. Mungkin di 2021 baru kami putuskan jenis pendanaannya," jelas Cyrilus.
Baca Juga: TRIN groundbreaking Condovilla Paul & Prive @ Marc’s Boulevard Batam
Hingga semester I 2020, total laba bersih perusahaan mencapai Rp 22,08 miliar. Jumlah tersebut naik 7% dibandingkan laba pada semester I/2019. Selain itu, PTPW juga mengantongi Rp 102,6 miliar dari pos pendapatan.
Perseroan telah merevisi target pendapatan tahun 2020 yang sebelumnya Rp 211 miliar menjadi Rp 185 miliar atau naik sekitar 1,55% dibanding tahun 2019 dengan rasio net profit margin diatas 20%.
Hinga Agustus ini, emiten berkode dangang PTPW di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah mencapai progres kontrak baru 78,04% atau sebesar Rp 128,05 miliar.
Beberapa proyek yang berhasil didapatkan antara lain, Bored Pile Diameter 1.000 mm dan diafragma wall proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Borepile proyek Marc Boulevard, dan pekerjaan CFG DK52 + 130,00 - DK52 + 953 Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (HSR) section 02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News