kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Prediksi kenaikan harga kapas tahun depan ikut menyeret lonjakan polyester


Minggu, 12 Desember 2010 / 10:00 WIB
Prediksi kenaikan harga kapas tahun depan ikut menyeret lonjakan polyester
ILUSTRASI. Pembiayaan Multifinance


Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Reli harga kapas dunia nampaknya masih terus berlanjut. Pasalnya, produksi kapas di India, produsen dan eksportir kapas terbesar kedua di dunia diperkirakan akan meleset dari prediksi semula. Akibatnya, harga kapas masih berpeluang naik hingga tahun depan.

Sekretaris Jenderal Konfederasi Industri Tekstil India D.K Nair seperti dikutip Bloomberg menyatakan produksi kapas di India pada produksi yang dimulai 1 Oktober lalu diperkirakan hanya sekitar 29,5 juta bal - 30 juta bal. Jumlah ini lebih rendah ketimbang ramalan Dewan Penasehat Kapas India yang sebesar 32,5 juta bal. Asal tahu saja, satu bal setara dengan 170 kilogram kapas.

Direktur Utama Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) Vasudevan Ravi Shankar mengatakan banjir yang melanda sebagian besar wilayah India memang cukup berpengaruh pada stok kapas internasional. Akibat penurunan produksi kapas di India, "Harga kapas internasional tidak akan bisa turun karena sentimennya masih negatif yaitu keterbatasan stok," ujarnya kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Catatan saja, harga kapas untuk pengiriman Maret 2011 di ICE Futures pada Kamis (9/12) ada di level 135,95 sen dolar per pound. Harga kapas bahkan sempat mencapai rekor tertingginya pada level 147,11 sen dolar per pound pada (9/11) lalu.

Ravi menjelaskan akibat menyusutnya suplai kapas di pasar internasional, tahun depan harga kapas masih berpeluang melonjak. "Dengan asumsi produksi turun dan permintaan naik, harga kapas berpeluang naik sekitar 10% - 15% dari harga saat ini," ujarnya. Permintaan kapas yang cukup besar salah satunya datang dari China.

Kenaikan harga kapas ini tentu saja akan menyeret harga polyester. Wajar saja, "Akibat kenaikan harga kapas dunia, maka produsen mulai beralih ke polyester sebagai alternatif," ujar Ravi. Alhasil, tahun depan harga polyester juga akan ikut terdongkrak akibat naiknya permintaan.

Ravi mencontohkan, di Indonesia saja, kebutuhan polyester sekitar 40.000 ton per bulan. "Kalau harga kapas naik, permintaan polyester bisa naik setidaknya 10%," ungkapnya.

Hanya saja, ia belum bisa memperkirakan peningkatan harga polyester nasional akibat kenaikan harga kapas dunia. Sebab, "Indonesia masih tergantung pada impor kapas. Sehingga permintaan polyester sangat tergantung dari seberapa besar produsen di Indonesia untuk mendapatkan kapas impor," jelas Ravi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×