kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presdir Hyundai sebut pembangunan pabrik masih terus dalam tahap diskusi


Kamis, 21 Februari 2019 / 19:32 WIB
Presdir Hyundai sebut pembangunan pabrik masih terus dalam tahap diskusi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petinggi Hyundai Motor Company (HMC) kemarin bertemu dengan Menko Maritim, Luhut Panjaitan. Adapun dari pertemuan tersebut membicarakan terkait mobil listrik sekaligus mengenai rencana pembuatan pabrik Hyundai.

Mukiat Sutikno, Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia (HMI) menyebutkan bahwa terkait rencana pembangunan pabrik Hyundai masih terus dalam tahap diskusi. "Ini yang full responsible dari Hyundari Motor Korea sendiri, memang kami sering di-update tapi tidak full responsible. Hanya saja yang bisa saya sampaikan sampai hari ini mereka masih memantapkan rencana mereka," tuturnya saat dihubungi kontan.co.id, Kamis (21/2).

Adapun rencana pemantapan tersebut terkait ke depannya tipe perusahaan bagaimana, komposisi saham, dan sebagainya. Dengan begitu, Mukiat bilang terkait kapasitas pabriknya dan nilai investasi yang disapkan pun belum ada angkanya. Untuk kapasitasnya sendiri, ia bilang dari principal masih memikirkan dua alternatif.

"Kapasitas belum final, ada 1 atau 2 alternatif yang sedang mereka pikirkan. Belum bisa sebut angka dulu, jadi angka X unit atau angka X plus berapa. Itu yang masih perlu didiskusikan oleh pihak Koreanya," tuturnya.

Namun, dari pemberitaan Reuters nantinya nilai investasi dari pabrikan tersebut sebesar Rp 12,8 triliun atau setara US$ 800 juta. Sedangkan untuk kapasitasnya sendri diperkirakan bisa mencapai 250.000 unit termasuk untuk memproduksi mobil listrik.

Menurutnya, apabila berjalan lancar tahun ini pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan. Dengan begitu, diharapkan pada 1 sampai 2 tahun mendatang pabrik tersebut bisa beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×