kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Presiden Jokowi: Hilirisasi Sumber Daya Alam Tidak Goyah Oleh Tekanan


Kamis, 26 Januari 2023 / 15:52 WIB
Presiden Jokowi: Hilirisasi Sumber Daya Alam Tidak Goyah Oleh Tekanan
ILUSTRASI. Presiden Jokowi tidak goyah oleh tekanan-tekanan yang menerpa hilirisasi SDA. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah tetap tegak berdiri dan tidak goyah oleh tekanan-tekanan yang menerpa hilirisasi sumber daya alam (SDA). 

Jokowi menyatakan, Indonesia memiliki banyak potensi yang belum tergarap secara optimal sehingga banyak ruang untuk tumbuh lebih kuat. 

Indonesia juga meletakkan fondasi yang kuat sebagai negara yang punya daya tarik investasi. Pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di laur Pulau Jawa akan membuat daerah tersebut semakin menarik sebagai tujuan investasi. 

Baca Juga: Ini Harapan Jika Ekspor Konsentrat Tembaga Tetap Dilakukan Pertengahan Tahun Ini

“Investasi akan terus didorong kita terbuka pada investasi yang meningkatkan nilai tambah yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan inklusif,” ujarnya dalam Saratoga Investment Summit, Kamis (26/1). 

Adapun Jokowi menegaskan, hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) merupakan salah satu prioritas investasi untuk menyambut ekonomi baru di masa depan. Lewat investasi ini, Indonesia dapat mengambil peran pada transisi energi  bersih dan berkontribusi pada penurunan emisi karbon untuk mengurangi pemanasan global.

“Meski muncul tantangan hilirisasi sumber daya alam kita, tentu kita akan tetap tegak berdiri, kita tidak akan pernah goyah oleh tekanan-tekanan,” tegasnya. 

Jokowi menyatakan, Indonesia telah menghentikan ekspor bahan mineral mentah seperti bijih nikel. Kemudian akan diikuti oleh bauksit, selanjutnya timah, tembaga, dan mineral lainnya. Lewat usaha ini, diharapkan industri dapat memberikan nilai tambah lebih tinggi dan kebermanfaatan bagi masyarakat.  

Baca Juga: Garap Smelter Tembaga, Freeport dan Amman Mineral Kompak Minta Dukungan Pemerintah

Presiden Indonesia berpesan, dalam G20 di Bali beberapa waktu lalu, Indonesia mendapatkan kepercayaan dan momentum untuk merebut peluang investasi hijau seperti pengembangan kendaraan listrik, energi baru terbarukan, dan kawasan industri hijau yang ramah lingkungan. 

“Kita mengundang investor untuk tidak ragu menanamkan investasinya di di Indonesia. Kita berkolaborasi,” tegas Jokowi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×