Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Primanaya Energi memulai pembangunan PLTU Mulut Tambang Keban Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan berkapasitas 2x125 MW dengan nilai US$ 230 juta.
Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM Jacobus Purwono mengatakan, proyek pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) ini dibangun berdasarkan IUKU-Sementara nomor 407-12/20/600.3/2007 tanggal 29 Oktober 2007.
“Proyek ini merupakan bagian dari program percepatan 10.000 MW tahap II yang melibatkan sektor swasta. Kami targetkan pembangunan kapasitas pembangkit oleh IPP sampai sebesar 15.221 MW hingga 2018,'' kata Purwono seperti dikutip situs resmi Departemen ESDM, Selasa (7/7).
Pemerintah berharap, pembangunan PLTU itu dapat memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera Selatan dalam lima tahun terakhir yang pertumbuhannya mencapai 11,3%.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Fahmi Mochtar yang mendampingi Purwono melakukan peletakan batu pertama proyek itu menjelaskan, Sumatera Selatan memiliki potensi sumber energi primer yang besar.
"Sumber daya ini menjadi peluang terbuka bagi perusahaan swasta untuk ikut membangun pembangkit. Sehingga diharapkan peran IPP dalam penyediaan kebutuhan kelistrikan di sistem Sumatera akan terus berkembang sejalan dengan meningkatnya kebutuhan tenaga listrik,'' ujarnya.
PLN sendiri telah menyepakati kontrak jual beli listrik dengan Primanaya Energi pada 31 Oktober 2007 lalu dengan jangka waktu 30 tahun.
Proyek dengan investasi senilai US$ 230 juta ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2012. Saat ini, telah dibebaskan lahan seluas 150 hektare di lokasi proyek itu. EPC dilaksanakan dengan dukungan Harbin Haguo Development Co dan Hebei EPTC. Setidaknya, proyek ini menyerap 1.600 orang tenaga kerja terserap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News