Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) atau pasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Primaya Hospital Karawang, Jawa Barat. Fasilitas seluas 1.123 m² dengan kapasitas 164,7 kWp ini menjadikan Primaya Hospital Karawang sebagai rumah sakit pertama di Karawang yang mengintegrasikan energi surya sebagai sumber daya listrik alternatif.
Sebelumnya, PRAY juga telah memasang hal yang sama di atap Primaya Hospital Bekasi Timur pada 2024, dan menandakan rumah sakit swasta pertama di Jabodetabek yang mengoperasikan tenaga ramah lingkungan tersebut.
Peresmian turut dihadiri oleh Yuli Astuti Saripawan, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; H. Maslani Wakil Bupati Karawang; Leona A. Karnali CEO Primaya Hospital Group, dan Adhi Laksmanaputra VP Commercial Xurya Daya Indonesia.
Leona menjelaskan, selama satu tahun terakhir, penerapan PLTS atap di Primaya Hospital Bekasi Timur telah menghemat lebih dari 477 ribu kWh energi, dengan efisiensi biaya mencapai sekitar 68 juta rupiah. Melihat manfaat tersebut, PRAY menghadirkan inisiatif serupa di Primaya Hospital Karawang sebagai langkah konkrit menuju layanan kesehatan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Targetkan Kinerja Naik Dua Digit Tahun Ini
“Sejalan dengan tema ulang tahun ke-19 kami, kami berkomitmen untuk tidak hanya menjaga kesehatan pasien, tetapi juga kesehatan lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab kami terhadap masa depan yang lebih hijau,” ujar Leona seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (11/11/2025).
Leona menjelaskan, instalasi PLTS atap di Primaya Hospital Karawang menghasilkan energi bersih sekitar 241.330 kWh per tahun, angka ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 290 rumah tangga. Penerapan energi terbarukan ini juga menekan emisi karbon hingga 215.749 kilogram per tahun, setara dengan menanam hampir 2.900 pohon, dan menghemat lebih dari 129.000 liter bensin setiap tahunnya.
Langkah ini menurut Leona menjadi bagian dari strategi Primaya Hospital dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Resmikan Wellness Center di Karawang
Adhi menimpali, sistem PLTS di Primaya Hospital Karawang juga dirancang untuk beroperasi optimal lebih dari 20 tahun, dengan pasokan listrik yang stabil guna mendukung operasional rumah sakit 24 jam. “Kolaborasi bersama Primaya Hospital merupakan wujud nyata teknologi energi bersih dapat diintegrasikan dengan layanan kesehatan modern,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, sektor energi menyumbang sekitar 36% emisi gas rumah kaca nasional, menjadikan transisi menuju energi bersih sebagai agenda penting untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Di lain pihak, Yuli menyampaikan apresiasinya atas langkah progresif dan berkelanjutan yang dilakukan Primaya Hospital tersebut. Sebab, rumah sakit menurutnya memiliki peran penting dalam mendorong efisiensi energi dan pelestarian lingkungan tanpa mengurangi mutu layanan kesehatan. “Upaya seperti ini menunjukkan bahwa sektor kesehatan dapat menjadi contoh nyata penerapan energi bersih di Indonesia,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh H. Maslani, Wakil Bupati Karawang, yang menilai inisiatif penerapan PLTS Atap di Primaya Hospital Karawang sebagai langkah yang positif. Dia berharap, akan semakin banyak perusahaan atau institusi yang mengikuti langkah tersebut.
Melalui penerapan ini, lanjut Leona, Primaya Hospital Group tidak hanya memperkuat posisi sebagai penyedia layanan kesehatan berkualitas, tetapi juga sebagai green hospital di Indonesia yang mampu memadukan inovasi teknologi dengan tanggung jawab lingkungan.
Baca Juga: Primaya Hospital Targetkan Rumah Sakit Baru Bisa Beroperasi Akhir 2025
Selanjutnya: IHSG Terkoreksi, Cek Rekomendasi Teknikal KLBF, SSIA, dan INDY untuk Rabu (12/11)
Menarik Dibaca: 7 Detail Dapur Nostalgia yang Kembali Tren, Hadirkan Suasana Rumah Nenek ke Hunianmu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













