Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 105,130 miliar atau 50% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2019 yang mencapai Rp 210,3 miliar.
Jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp 112,139 per lembar saham. Pada tahun sebelumnya, Perseroan juga membagikan dividen tunai sebesar Rp 87,73 miliar atau setara dengan 50% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2018.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, mengatakan PRDA terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan bisnis sehingga dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan.
Baca Juga: Laba bersih naik 19,84%, Prodia (PRDA) bagi dividen 50% dari laba bersih 2019
“Kami berhasil mempertahankan profitabilitas yang tinggi di kondisi yang penuh dengan tantangan. Kinerja Perseroan yang baik pada tahun 2019 memungkinkan kami untuk memberikan dividen sebesar 50% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2019, sekalipun saat ini, kita sedang menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu terkait pandemi Covid-19. Kami terus fokus melanjutkan strategi pada upaya peningkatan pendapatan, pengendalian biaya operasional, dan penggunaan sistem automasi dan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan bagi pelanggan. Kami optimis dapat terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” tutur Dewi, dikutip dari keterangan tertulis PRDA kepada Kontan, Rabu (22/04).
Pada tahun 2019, Perseroan berhasil mencetak laba bruto sebesar Rp 1,04 triliun atau naik sebesar 10,42% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih Perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 19,84% menjadi sebesar Rp 210,3 miliar pada tahun 2019, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 175,45 miliar.
Pada tahun 2019, pendapatan bersih Perseroan tumbuh sebesar 9,03% menjadi Rp 1.744,27 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.599,76 miliar. Selain itu, Perseroan juga membukukan kenaikan EBITDA sebesar 13,89% dari Rp 277,49 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 316,03 miliar pada tahun 2019. Margin EBITDA juga berhasil ditingkatkan menjadi 18,12%.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) catatkan pendapatan Rp 1,74 triliun sepanjang 2019
“Menghadapi tahun 2020, kita semua memiliki tantangan adanya pandemi Covid-19. Untuk mempertahankan kinerja perusahaan, Prodia tetap berkomitmen dalam meningkatkan produktivitas Perseroan melalui efisiensi dan efektivitas kerja tim,” tambah Dewi.
Prodia telah meluncurkan pemeriksaan esoterik/genomik pada tahun 2019 diantaranya: DIArisk untuk memprediksi risiko diabetes pada individu, TENSrisk untuk melihat risiko hipertensi, pemeriksaan Nutrigenomik yang mempelajari faktor genetika terhadap kesehatan serta bagaimana tubuh merespons nutrisi dan kebiasaan olahraga, NIPT-Prosafe untuk melihat risiko kelainan kromosom pada janin, CArisk untuk melihat risiko terhadap 13 jenis kanker, IMMUNErisk untuk mendeteksi risiko seseorang terhadap 7 (tujuh) jenis penyakit terkait sistem imun yang sering terjadi di masyarakat, dan VASCULArisk yang dapat mendeteksi risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News