Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring meningkatnya masyarakat yang mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat udara yang buruk beberapa bulan terakhir, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyebut adanya peningkatan pemeriksaan yang berkaitan dengan penyakit ini.
Untuk diketahui, PRDA menyediakan beberapa jenis pemeriksaan untuk menunjang diagnosis ISPA pada pasien. Salah satunya adalah rontgen paru-paru yang merupakan pemeriksaan radiologi yang fokus pada organ paru-paru. Pemeriksaan ini biasanya merupakan bagian dari rontgen thorax yang merupakan pemeriksaan radiologi pada bagian dada.
Selain pemeriksaan radiologi, Indriyanti mengatakan pasien dapat memantau kondisi terkait dengan ISPA dengan pemeriksaan tes laboratorium seperti hematologi lengkap High sensitivity C-Reactive Protein (hs CRP) serta logam berat. Sebab polutan yang terhirup dapat mempengaruhi berbagai fungsi hematologi.
“Untuk pemeriksaan rontgen thorax tidak terdapat kenaikan signifikan. Namun, kami melihat pemeriksaan hematologi rutin serta IgE Atopy di Agustus 2023 mengalami kenaikan sekitar 13% dibandingkan dengan bulan Juli 2023,” ungkap Direktur Bisnis dan Marketing PRDA, Indriyanti Rafi Sukmawati saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (10/09).
Baca Juga: Prodia Peduli Kesehatan Mental dengan Sediakan Pemeriksaan untuk Gangguan Ini
Dia menambahkan, kenaikan ini masih dalam tahap normal dibandingkan dengan permintaan pemeriksaan ISPA sewaktu pandemi Covid-19.
“Ketika polutan yang mengandung sulfur dioksida, nitrogen dioksida, masuk ke saluran pernapasan akan menyebabkan peradangan dan stress oksidatif menyebabkan rusaknya sel darah merah dan sel darah putih,” kata dia.
Selain itu, beberapa komponen toksik polutan juga dapat mempengaruhi pembekuan darah, mengganggu kemampuan darah mengangkut oksigen. Polutan yang mengandung logam berat dan komponen organic volatile dapat secara langsung mempengaruhi sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah.
“Peradangan yang terjadi akibat polusi dapat tercermin dengan peningkatan hs-CRP sebagai penanda peradangan, untuk mengetahui paparan logam berat dalam darah kita dapat mengetahuinya dari pemeriksaan logam berat dalam darah,” tambahnya.
Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Pendapatan 10%, Ini Strategi Prodia
Indriyanti kemudian menjelaskan, sebagai tindakan preventif dan memberikan diagnosis yang tepat, pasien dapat melakukan vaksinasi dalam mencegah terjadinya ISPA seperti vaksin influenza, vaksin pneumonia, dan vaksin difteri.
Sebelumnya, terkait ISPA pada Rabu (30/8/2023) Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kasus ISPA semakin meningkat dan jumlahnya sudah tembus di 200.000.
Tadinya, kasus infeksi saluran pernapasan akut yang ada di DKI Jakarta hanya 50 ribuan. Kemudian sempat berada pada angka 150 ribu, hingga akhirnya 200 ribu, jadi peningkatannya tiga sampai empat kali lipat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News