kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Agenda Ekspansi untuk Tingkatkan Bisnis pada 2026


Senin, 29 Desember 2025 / 17:28 WIB
Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Agenda Ekspansi untuk Tingkatkan Bisnis pada 2026
ILUSTRASI. Prodia (PRDA) Perkenalkan Inovasi Kesehatan Diagnostik Baru di Awal Kurtal II-2025 (KONTAN/Leni Wandira)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis pada tahun 2026. 

Fokus utama perseroan diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif, serta perluasan jejaring layanan diagnostik lintas negara.

Direktur Business & Marketing Prodia Widyahusada , Indriyanti Rafi Sukmawati, menyampaikan bahwa penguatan terapi regeneratif menjadi salah satu agenda utama Prodia pada 2026. Langkah ini dilakukan melalui sinergi lanjutan dengan PT Prodia Stemcell Indonesia (ProSTEM), seiring kepemilikan saham Prodia sebesar 30% di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Optimistis Tutup Tahun 2025 dengan Kinerja Positif

“Pada tahun 2026, Prodia akan fokus pada pengembangan layanan kesehatan masa depan dengan memperkuat posisi di bidang terapi regeneratif melalui sinergi lebih lanjut dengan PT Prodia Stemcell Indonesia (ProSTEM),” ungkap Indriyanti, kepada Kontan.co.id, Jumat (26/12/2025). 

Investasi tersebut dinilai menjadi langkah strategis untuk menangkap potensi pertumbuhan di sektor stem cell yang diproyeksikan menjadi bagian dari future of medicine.

Selain memperkuat terapi regeneratif, Prodia juga menargetkan untuk menjadi laboratorium rujukan di kawasan Asia Tenggara. Target tersebut akan ditempuh melalui perluasan jejaring layanan diagnostik lintas negara, melalui kerja sama rujukan dengan mitra strategis di Timor Leste, Taiwan, dan Malaysia. 

Untuk mendukung ambisi tersebut, Prodia akan menangkap peluang besar melalui penguatan kapabilitas Research & Development (R&D), khususnya dalam mendukung layanan terapi regeneratif dan integrasi data diagnostik untuk kepentingan riset.

“Peluang besar yang akan ditangkap adalah penguatan kapabilitas Research & Development (R&D) untuk mendukung layanan terapi regeneratif, integrasi data diagnostik untuk riset, serta edukasi pasar untuk memperluas literasi kesehatan masyarakat,” kata Indriyanti.

Di sisi ekspansi jaringan, Prodia juga berencana membuka cabang-cabang baru di lokasi strategis serta memperluas jaringan layanan melalui Point of Care (POC). Perseroan menargetkan kontribusi yang semakin kuat dari segmen B2B dan B2C.

Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Serap Capex Rp 100 Miliar hingga September 2025

Transformasi digital juga tetap menjadi fokus utama. Prodia akan terus mengembangkan aplikasi U by Prodia agar semakin terintegrasi dengan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.

Selain itu, Prodia juga akan memperkuat layanan klinik dan laboratorium klinik di seluruh jejaring dengan menggandeng berbagai mitra strategis.

“Prodia juga akan terus memperkuat layanan Klinik dan Lab Klinik di semua jejaring Prodia dengan menggandeng pihak Asuransi, Korporasi, dan TPA,” tambah Indriyanti.

Untuk menjaga pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan pada 2026, perseroan akan memfokuskan strategi pada penguatan bisnis inti, melalui inovasi layanan kesehatan dan diagnostik, perluasan akses layanan, serta peningkatan efisiensi operasional. 

Baca Juga: Lewat Kemitraan strategis, Prodia Widyahusada Perluas Layanan Diagnostik ke 3 Negara

“Strategi tersebut akan ditopang oleh pengembangan kapabilitas internal, pemanfaatan teknologi digital secara berkelanjutan, serta penguatan kolaborasi dengan berbagai mitra strategis di dalam maupun luar negeri,” tandasnya. 

Sebagai tambahan informasi, PRDA membukukan penurunan pendapatan 1,11% YoY per kuartal III-2025, dari Rp 1,59 triliun menjadi Rp 1,58 triliun. Hal ini disebabkan oleh susutnya perolehan dari pos rutin menjadi Rp 1,08 triliun dari sebelumnya Rp 1,11 triliun, begitupun pos non-laboratorium menjadi Rp 116,61 miliar dari 121,19 miliar.

PRDA menghasilkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 114,56 miliar. Angka ini merosot 41,06% secara tahunan (year on year/YoY) dari raihan per September 2024 yakni Rp 194,39 miliar.

Baca Juga: Strategi Prodia Widyahusada (PRDA) Capai Pertumbuhan Kinerja pada 2026

Selanjutnya: Jelang Tutup Tahun, Hampir 10 Juta Wajib Pajak Aktivasi Akun Coretax

Menarik Dibaca: 7 Makanan yang Harus Dibatasi Penderita Gula Darah Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×