Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Produk buah dan sayur dalam negeri menjadi salah satu komoditas pertanian yang banyak menarik perhatian pasar internasional. Buktinya, produk hortikultura ini dapat mengantongi kontrak dagang sebesar US$ 1,01 juta dalam ajang Taiwan International Fruits and Vagetables Show (TFVS), 10-12 November 2016.
“Produk yang diminati antara lain buah kaleng, bekicot dalam kaleng, dan sayur mayur berupa kubis, sawi, wortel, jahe, dan kacang hijau. Minat yang tinggi hendaknya diimbangi dengan teknologi penanganan, penyimpanan, serta pengolahan buah dan sayur yang tepat agar dapat memenuhi standar yang diinginkan oleh buyer dan pasar dunia,” kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan Robert J. Bintaryo, Kamis (24/11).
Dalam TFVS 2016, Paviliun Indonesia menampilkan berbagai jenis buah kaleng, buah kering, dan bekicot kaleng serta sayur-sayuran seperti kubis, wortel, jahe, kopi robusta, sawi putih, dan kentang. Kali ini, KDEI Taipei bekerja sama dengan Ditjen PEN memfasilitasi dua eksportir Indonesia, yaitu PT Inni Pioneer Food Industry dan PT Goexindo Universal Sentosa.
TFVS 2016 mengusung tema "Innovative Chain Industry”. Pameran ini dikunjungi sekitar 5.000 buyer, baik lokal maupun dari seluruh dunia. Sebanyak 183 ekshibitor dari 13 negara, antara lain Indonesia, AS, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Cina Daratan, Thailand, Australia, Korea Selatan, dan Vietnam yang menempati 260 stan dalam area seluas 5.058 m2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News