kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi baru 56%, BWPT tak revisi target


Kamis, 03 Oktober 2013 / 16:47 WIB
Produksi baru 56%, BWPT tak revisi target
ILUSTRASI. Cumi Panggang Saus Teriyaki (dok/Food Malaysia Most Wanted)


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Meski sampai kuartal tiga tahun ini, PT BW Plantation Tbk baru menghasilkan separuh dari target produksi minyak kelapa sawit mentah atawa crude palm oil (CPO), namun mereka belum akan merevisi target produksi tahun ini.

Hingga akhir Agustus 2013, perusahaan dengan kode saham BWPT ini menghasilkan 89.822 ton CPO, atau setara 56,14% dari target produksi sepanjang tahun ini, yakni 160.000 ton. Target produksi ini lebih tinggi 23% dibanding tahun lalu, yakni 130.000 ton.

Meski baru menghasilkan separuh dari target produksi, namun pencapaian hingga Agustus 2013 sudah lebih tinggi sekitar 9,03% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni sejumlah 82.379 ton.

Sekretaris Perusahaan BWPT Kelik Irwantoro menegaskan, BWPT belum merevisi target. "Tergantung performance sampai dengan September," ujarnya saat dihubungi KONTAN, Rabu (3/10).

Selain belum melakukan evaluasi, perusahaan ini juga masih berharap ada peningkatan produksi dari penambahan kapasitas giling CPO dari salah satu pabrik yang berlokasi di Bedaun, Kalimantan Tengah.

Tahun ini, kapasitas pabrik tersebut dikerek menjadi 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam, dari sebelumnya hanya 45 ton TBS per jam. "Peningkatan kapasitas itu mulai efektif per akhir Oktober ini," ujar Kelik.

Dengan begitu, kapasitas total dari tiga pabrik yang dimiliki BWPT akan meningkat dari 135 ton TBS per jam, menjadi 150 ton TBS per jam. Kelik berharap, peningkatan kapasitas olah pabrik itu akan berdampak pada peningkatan volume TBS yang diolah. "Sehingga berdampak pada kenaikan hasil produksi CPO tahun ini," imbuhnya.

Saat ini, BWPT juga sedang membangun satu pabrik CPO di Kalimantan Timur berkapasitas 60 ton per jam. Pabrik ini ditargetkan rampung awal tahun depan. Adapun, produksi TBS perusahaan tahun ini juga menunjukkan kenaikan. Sampai Agustus 2013, volume produksi TBS perusahaan sudah sebesar 416.994 ton. Jumlah itu lebih besar 19% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu sekitar 350.000 ton.

Dengan pertambahan produksi TBS, perusahaan sedikit mengurangi pembelian TBS dari pihak ketiga. Sampai Agustus, BWPT membeli sekitar 10.891 ton TBS, atau turun 3% dibanding tahun lalu. Meski enggan buka-bukaan soal pendapatan saat ini, Kelik yakin, harga CPO pada semester kedua akan terus naik, yaitu sekitar Rp 7 juta per ton.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×