kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi Batubara Nasional Per Oktober Baru Capai 624 Juta Ton, Ini kata Bahlil


Minggu, 13 Oktober 2024 / 21:50 WIB
Produksi Batubara Nasional Per Oktober Baru Capai 624 Juta Ton, Ini kata Bahlil
ILUSTRASI. Produksi batubara. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi produksi batubara nasional mencapai 624,16 juta ton. Target produksi batubara nasional dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024 sebesar 922,14 juta ton dinilai sulit tercapai.

Target produksi dalam RKAB 2024 itu berasal dari 587 pemegang izin usaha pertambangan. Sementara itu, produksi batu bara pada 2025 dan 2026 ditetapkan masing-masing pada level 917,16 juta ton dan 902,97 juta ton.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Diprediksi Masih Surplus pada September 2024

Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menggarisbawahi bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada target volume batubara saja, melainkan harus dilihat pertimbangan harga batubaranya juga.

Berdasarkan laman Mineral One Data Indonesia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batubara nasional per 13 Oktober mencapai 624,16 juta ton atau 87,91% dari target produksi sebesar 710 juta ton, dengan rincian penjualan sebanyak 278,43 juta ton untuk realisasi domestik dan realisasi ekspor sebanyak 314,91 juta ton.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah tengah mengejar target volume batubara sesuai yang telah dipatok pada RKAB.

Baca Juga: Permintaan Lebih Kuat dari Pasokan, Harga Batubara Sentuh US$ 150 per Ton

Namun, pihaknya juga mempertimbangkan harga dan tidak semata-mata volume produksi batubaranya saja.

"Sebenarnya gini, kita itu betul mengejar target volume. Tapi kita juga harus mempertimbangkan harga. Jadi kalau oversupply, itu berarti permintaan penawaran  terjadi. Jadi kita maunya itu adalah kalau supply-nya tinggi, harganya juga harus stabil. Jangan supply-nya tinggi, produksinya tinggi, harganya jatuh," ungkap Bahlil, Minggu (13/10).

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menilai realisasi produksi batubara tahun ini akan di bawah target RKAB 2024 yang tercermin pada tren produksi per hari ini.

Dari sisi produsen batubara, sejumlah emiten batubara mencatatkan peningkatan produksi hingga semester I-2024.

Sebut saja, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang merupakan emiten batubara kongsi dari Grup Salim dan Bakrie, mencatatkan kenaikan produksi batubara sebesar 7% dari 35,4 juta ton pada semester I-2023 menjadi 37,7 juta ton pada semester I-2024.

Kenaikan ini juga tercermin dalam peningkatan kinerja penjualan batubara yang mencapai 37 juta ton pada semester I-2024, dibandingkan dengan 34,6 juta ton pada periode yang sama tahun 2023.

Baca Juga: Ada Tiga Tambang Tembaga Baru yang akan Beroperasi dalam 5 Tahun ke Depan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×