Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Ketergantungan perusahaan terhadap tender pemerintah membuat PT Pertani tidak bisa mengerek produksi benih jagung. Perusahaan pelat merah ini hanya menargetkan produksi benih jagung sebesar 2.500 ton tahun ini atau turun 37,5% dibanding tahun lalu 4.000 ton.
Ahmad Mawardi, Direktur Industri Agro PT Pertani mengatakan, tahun lalu, perusahaannya bisa menaikkan produksi benih jagung karena banyak menerima order pengadaan benih jagung. Pada 2011, Pertani menjadi salah satu perusahaan penyedia benih dalam program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dari pemerintah pusat maupun daerah.
Namun, untuk tahun ini Pertani hanya memasarkan benih jagung lewat penjualan langsung. "Tender BLBU tahun ini tidak menang. Sehingga pasar kami hanya prima market," kata Ahmad kepada KONTAN, Senin (2/4).
Dengan total produksi benih jagung tahun lalu yang sebesar 4.000 ton, Pertani hanya mampu menjual sebanyak 3.000 ton. Dengan begitu, tahun ini Pertani masih memiliki stok benih sebanyak 1.000 ton. Menurut Ahmad, dengan target produksi sebesar 2.500 ton, maka total stok yang dimiliki perusahaan pada tahun ini mencapai 3.500 ton.
Dengan stok yang lumayan banyak dan tanpa dukungan tender pemerintah, Ahmad yakin seluruh stok benih jagung Pertani akan terserap. Keyakinan itu didukung oleh adanya varietas benih jagung baru yang akan diluncurkan pertengahan tahun ini. "Dulu kita hanya produksi varietas N35 dan NT10," katanya. Dia mengklaim, varietas baru yang akan diluncurkan lebih unggul karena mampu di tanam di lahan kering dan memiliki rendemen 75%
Untuk mengimbangi penurunan produksi benih jagung, Pertani akan menggenjot produksi benih padi untuk meningkatkan pendapatan. Benih-benih padi tersebut menjadi bagian dari program gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K) yang sedang diagendakan pemerintah. Benih itu akan mensuplai perluasan lahan pertanian sebesar 100.000 ha pada 2012 ini.
Pertani mentargetkan peningkatan produksi benih padi sebesar 30,7% dari 65.000 ton tahun lalu menjadi 85.000 ton tahun ini. Untuk itu, "Tahun ini kami lebih fokus meningkatkan kapasitas 10 unit gudang penyimpanan benih padi," kata Ahmad. Dengan dana Rp 15 miliar, gudang benih yang akan ditingkatkan kapasitasnya ada di Aceh, Kalimantan Barat, Lampung dan Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News