kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Produksi benih padi Pertani 50 ribu ton kuartal 3


Selasa, 03 Oktober 2017 / 20:19 WIB
Produksi benih padi Pertani 50 ribu ton kuartal 3


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kuartal III tahun ini, PT Pertani (Persero) berhasil meningkatkan produksi benih padi dengan sangat pesat. Pasalnya, hingga September 2017, salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memproduksi benih padi hingga 50.000 ton, sedangkan produksi benih padi pada 2016 secara total hanya berkisar 25.000 ton.

Direktur Utama PT Pertani Persero Wahyu mengungkap, peningkatan tersebut bisa dicapai karena keseriusan perusahaan plat merah ini dalam memproduksi benih padi dan menyesuaikan persediaan benih sesuai kebutuhan pasar.

"Kami menggarap dengan serius pasar benih padi baik yang subsidi, proyek-proyek yang didanai pemerintah baik APBN maupun APBD dan juga mulai membuka pasar bebas atau benih nonsubsidi. Kami juga serius sekali menyediakan benih sesuai kebutuhan. Kalau tahun lalu Pertani ketika ada pasarnya, tidak ada benih. Sekarang pemenuhan benih juga didukung oleh kemampuan keuangan perusahaan yang lebih membaik," ungkap Wahyu, Selasa (3/10).

Dari produksi sebanyak 50.000 ton tersebut, Pertani juga berhasil menjual benih subsidi sebanyak 28.000 ton dan benih padi nonsubsidi sekitar 8.000 hingga 10.000 ton. Hingga akhir tahun, Pertani menargetkan akan mampu memproduksi 80.000 ton benih padi dan menjual 70.000 benih, dimana penjualan tersebut terdiri dari 50.000 ton benih padi subsidi dan 20.000 benih padi nonsubsidi.

Wahyu optimistis target tersebut akan tercapai mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim tanam. "Benih dibutuhkan ketika masuk musim tanam. Musim tanam kan ada saat musim hujan, sementara sekarang baru mulai musim hujan jadi di Oktober ini penjualan benih kami sudah mulai meningkat," ujarnya.

Sementara itu, Wahyu pun mengungkap tidak akan merevisi target pendapatan yang hendak dicapai pada akhir tahun. Sebelumnya, PT Pertani sudah merevisi target pendapatan dari Rp 5,1 triliun menjadi Rp 3 triliun hingga akhir tahun.

"Kami sedang mengupayakan tidak ada revisi lagi. Semoga target itu bisa tercapai. Kami juga sudah menyampaikan taret kami, kami sedang mengejar target itu. Lalu dalam tiga bulan ini kan sarana produksi pertanian sangat dibutuhkan, semoga ini dapat mengangkat pendapatan Pertani juga," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×