Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III mencatatkan peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Tandan Buah Segar (TBS) dibandingkan tahun 2016. Meski, peningkatan produksi holding PTPN periode Januari hingga Agustus tahun 2017 belum signifikan.
Peningkatan produksi CPO naik sekitar 16% sedangkan untuk TBS naik 19% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016.
“Produksi TBS sampai dengan bulan Agustus 2017 PTPN holding adalah 5.308.656 ton dan CPO 1.114.590 ton,” ujar Desmanto, Kepala Divisi Operasional Kelapa Sawit dan Karet, Holding PTPN III (26/9).
Seperti yang dikatakan sebelumnya, produksi CPO holding PTPN mencapai 1,14 juta ton. Angka tersebut naik 16% dibandingkan dengan produksi 2016 yang sebesar 990.718 ton.
Produksi CPO terbesar berdasarkan data dari holding PTPN berasal dari PTPN IV. Produksi CPO PTPN IV pada periode Januari hingga Agustus 2017 sebesar 338.100 ton.
Sementara untuk kenaikan produksi CPO terbesar diperlihatkan oleh PTPN VII. Kenaikan produksi CPO PTPN VII mencapai 56%. Produksi CPO PTPN VII pada periode Januari hingga Agustus 2017 mencapai 64.615 ton lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 41.380 ton.
Hal serupa juga terjadi pada produksi TBS holding PTPN. Pada periode Januari hingga Agustus 2017 holding PTPN memproduksi TBS sebesar 5,3 juta ton. Angka tersebut memperlihatkan kenaikan sebesar 19% bila dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama di tahun 2016 sebesar 4,45 juta ton.
Produksi tertinggi TBS juga dipegang oleh PTPN IV. PTPN IV total memproduksi TBS sebesar 1,52 juta ton selama periode Januari hingga Agustus 2017.
Tidak hanya PTPN IV, PTPN VII juga tetap mencatatkan kenaikan produksi tertinggi pada komoditas TBS. Kenaikan produksi TBS pada PTPN VII sebesar 59%. Pada periode Januari hingga Agustus 2017 PTPN VII memproduksi TBS sebesar 321.231 ton sementara pada periode yang sama di tahun 2016 produksi sebesar 202.442 ton.
Meski begitu produksi CPO dan TBS holding PTPN belum mencapai target untuk periode Januari hingga Agustus 2017. Produksi CPO dan TBS holding PTPN masih sedikit di bawah target.
Produksi CPO holding PTPN baru 92% dari target produksi sebesar 1,24 juta ton. Sementara untuk produksi TBS holding PTPN sudah mencapai 98% dari target produksi hingga Agustus sebesar 5,39 juta ton.
PTPN IV merupakan produsen tertinggi bagi CPO dan TBS dikarenakan luasan lahan yang mencapai lebih dari 100 hektar. Selain itu sawit dan perkebunan buah merupakan komoditas utama dari PTPN IV.
Kenaikan produksi tersebut diakui oleh Desmanto disebabkan oleh tiga hal. Faktor pertama dalam kenaikan produksi adalah permasalahan pembiayaan yang semakin membaik dari perusahaan. Desmanto bilang pembiayaan semakin membaik semenjak holding PTPN menjadi penjamin.
Faktor kedua adalah masalah pengembangan infrastruktur. Pembangunan jalan dinilai Desmanto membuat produksi menjadi lebih maksimal.
Faktor terakhir yang membuat produksi meningkat menurut Desmanto adalah pemupukan. Saat ini proses pemupukan lebih sering dilakukan sehingga hasil produksi lebih baik. “Pemupukan merupakan hal yang penting untuk peningkatan produksi,” terang Desmanto.
Desmanto bilang peningkatan produksi saat ini turut meningkatkan pendapatan dari PTPN sendiri. Terutama untuk komoditas CPO.
Dibanding tanaman lain, CPO memiliki harga yang baik serta penjualannya tinggi. “CPO bisa dibilang menjadi komoditas yang menopang produksi bagi PTPN untuk komoditas lain,” jelas Desmanto.
Selama dua tahun ini, Desmanto bilang terjadi peningkatan yang produksi dari PTPN. Target produksi CPO tahun 2017 sebesar 1,97 juta sedangkan untuk TBS sebesar 8,91 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News